Novel | Senandung Purnama | Episode 01 -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Novel | Senandung Purnama | Episode 01

, 10/20/2020 09:27:00 AM


Judul : Senandung Purnama

Genre : Romance & Action

Penulis : Suci Al kampari


#Eps.01

Malam ini pukul 23.30 WIB

Raini duduk di jendela kamarnya, matanya yang sembab hanyut dalam lamunan menatapi sang rembulan, di temani gemericik hujan rintik berbalut angin yang menyejukkan hati.

Rambutnya terurai tertiup oleh angin.

"Aku rindu". Katanya.

Jatuhlah genangan air mata ke pipinya yang dari tadi berusaha ia tahan, kemudian ia memejamkan mata dan terlintaslah beberapa kenangan terakhir dengan nya.

Di rumah sakit ia melihat Tiar terbaring lemah di sertakan alat-alat lengkap yang ia pun tak mengerti untuk apa alat tersebut, setelah menenangkan dirinya, ia memasuki kamar Tiar dengan senyuman tegarnya itu.

Ia duduk di dekatnya dengan perlahan agar Tiar tak terbangun dari tidurnya, dipandanginya Tiar dengan begitu teramat dalam dan berusaha untuk menahan dirinya agar tak meneteskan air mata di depan Tiar, tapi tak lama kemudian kesedihannya memuncak, ia berdiri langsung berbalik badan dan ingin pergi namun seketika ia tertahan, ia menoleh ke belakang dan melihat Tiar memegang tangannya sambil tersenyum.

Ia tidak bisa menahan air matanya, Tiar tersenyum dan mengusapkan air mata di pipinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan.

"Kamu wanita kuat". Katanya sambil tersenyum.

Raini yang memegang tangan Tiar hanya bisa menunduk dan sedikit menggelengkan kepalanya.

"Eeyyyy,, jangan menangis karna aku". Sambil memegang dagunya raini.

"Bertahan demi aku please".

"Insyaallah". Jawabnya dengan tersenyum.

"Please". 

Tiar hanya menganggukkan kepalanya dan berkata "tuntun aku yank". 

"Ga mau,, kamu pasti bisa bertahan". Kata Raini sambil menahan genangan air matanya yang sejak tadi mengalir tiada henti.

"Raini". Panggilnya sambil tersenyum.

Raini hanya menundukkan kepalanya dan mencium tangannya Tiar.

"Love you". Katanya sambil memandangi raini dengan tersenyum lalu mengusapkan air matanya.

Raini berusaha menguatkan dirinya sendiri kemudian menuntun Tiar perlahan "Asyhadu an laa ilaaha illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah".

Tiar mengikuti lantunan tersebut dengan perlahan juga.

Ruangan yang sepi sunyi tak terdengar apapun kecuali Isak tangis Raini.

Beberapa saat kemudian Raini melihat Tiar telah memejamkan mata.

Kemudian di peluknya Tiar dengan erat sambil meluapkan segala yang ia rasakan.

Seketika Raini membuka pejaman matanya dan tersadar bahwa itu telah terjadi.

Ia menyandarkan kepala nya sambil terus saja menatap rembulan.

Sepertinya ia mengamati rembulan tersebut.


*Keesokan harinya..

Matanya yang masih terpejam tersilaukan oleh cahaya mentari dari jendelanya, jam telah menunjukkan pukul 08.00 tapi ia masih terbaring di atas kasurnya, juga berselimutkan bedcover.

Nampaknya ia cukup terganggu, terlihat dari matanya yang seringkali seolah berkedip juga alis matanya beradu membentuk sedikit kerutan.

Tak lama kemudian ia pun terbangun,

Hanya duduk seperti melamunkan sesuatu, rambutnya yang tak beraturan juga mata sembabnya itu terlihat dirinya lusuh dan kurang bersemangat.

Matanya melirik kesana kemari mencari sesuatu, lirikannya terhenti pada lemari setinggi 178cm itu.

Ia membuka lemari tersebut, ternyata album foto yang di carinya.

Dilihat dan diamatinya setiap foto sambil duduk di atas kasurnya itu.

Album itu berisikan banyak sekali kenangannya bersama Tiar juga teman sekolahnya.

Ia membuka lembaran album perlahan demi perlahan sampai akhirnya terhenti pada satu foto, ia memandangi foto itu dengan tawa haru dan teringat kisah itu olehnya.

Raini selalu di bully oleh teman-temannya karna penampilannya yang masih cupu, sedangkan teman-temannya berpenampilan modis.

Ia juga di bully karna seringkali ke sekolah berjalan kaki atau dengan sepeda tuanya itu, sedangkan teman-temannya memakai sepeda motor.

Seringkali Raini di bully oleh temannya tapi ia tak pernah mengadukannya pada guru.

Guru juga banyak yang salut padanya.

Ia termasuk perempuan yang cerdas.

Meskipun seringkali terlambat ke sekolah.

Ia juga lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan.

Selama sekolah ia tak pernah turun ranking, selalu mempertahankan ranking 1. Ia juga aktif mengikuti beberapa ekstrakurikuler seperti taekwondo, badminton, juga OSIS.

Ia juga mempunyai beberapa teman yang akrab dengannya meski tak banyak juga sih.

Lalu suatu ketika, ia merasa seperti ada yang memperhatikannya jarak jauh, sudah beberapa hari ia perhatikan.

Seorang pria yang sama selalu tersenyum padanya dari seberang jalan sekolah, kemudian pergi begitu saja.

Parasnya memang tampan, senyumannya manis, selalu berpakaian yang sama yaitu kemeja hitam dan celana levis biru tua.

Raini seringkali merasa bingung, siapakah pria itu sebenarnya?

Mengapa dia memperhatikannya seperti itu?


Bersambung...

BACA EPISODE 02

Editor: Ardiant

TerPopuler

close