8 Cara Pengelolaan Kelas Ini Wajib Dicoba untuk Pembelajaran yang Efektif -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

8 Cara Pengelolaan Kelas Ini Wajib Dicoba untuk Pembelajaran yang Efektif

, 11/04/2021 09:44:00 PM


Ilustrasi pembelajaran: Google.

Vnn.co.id, Pendidikan - Pengeloaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar-mengajar. Bila kualitas belajar dan mengajar baik, maka peserta didik juga akan mendapatkan tingkat pemahaman yang baik.


Berikut ini panduan mengenai pengelolaan kelas bagi seorang pengajar:


1. Penataan ruang kelas


Penataan ruang bertumpu pada penetapan tempat duduk siswa dengan format yang memudahkan siswa dalam memandang gurunya. Biasanya hal ini dipengaruhi jumlah siswa dalam satu kelas. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan memudahkan siswa untuk menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap bisa memperhatikan guru saat mengajar.


Berbeda bila kelas terlalu padat dan banyak siswa. Biasanya siswa yang duduknya paling belakang dan pojok akan kesulitan memandang guru, karena tertutup dengan siswa lainnya. Siswa juga memerlukan ruang yang cukup agar mereka bisa menempatkan buku dan alat-alat tulis mereka. Sehingga saat mereka membutuhkan sesuatu, mereka bisa dengan mudah menemukannya. Misalnya saat siswa membutuhkan penghapus, mereka tidak perlu bingung mencarinya, karena mereka punya tempat yang cukup untuk meletakkan penghapus di atas meja.


Formasi tempat duduk siswa juga perlu diubah dalam jangka waktu tertentu. Perubahan formasi tempat duduk perlu dilakukan agar siswa tidak bosan di kelas. Siswa perlu mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga mereka tidak jenuh belajar. Siswa pun perlu merasa nyaman saat berada di kelas, jauh dari bau yang tidak sedap, suara berisik, cahaya yang terlalu menyilaukan, dan lainnya. Hal ini akan memengaruhi konsentrasi anak saat belajar.

 

2. Mengantisipasi kondisi  kelas


Kondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis, termasuk siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas. Sebelum siswa benar-benar siap jangan memulai mengajar. Ada kalanya saat kita masuk kelas, suasana kelas sangat gaduh atau anak berjalan ke sana kemari dari tempat duduk mereka. Sebagai pendidik kita tidak boleh menoleransi hal ini.


Sejak awal tahun ajaran, seorang pengajar harus menetapkan suatu aturan bahwa setiap ada guru yang masuk kelas dan hendak mengajar, siswa dibiasakan untuk menghaturkan salam. Saat siswa memberikan salam, mereka harus melakukannya dengan sopan. Hal ini akan memudahkan kita dalam proses belajar-mengajar selanjutnya. Bagaimanapun, anak-anak perlu belajar untuk bisa fokus dan memperhatikan guru sejak awal pembelajaran. Apabila ada murid yang terlambat, berhenti sejenak mengajar. Perhatikan siswa yang terlambat. Ajak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Jika tidak, boleh jadi siswa yang terlambat ini berpotensi untuk mengganggu proses pembelajaran dan menyulitkan pengelolaan kelas.

 

3. Tetapkan aturan dengan tegas namun 'bersahabat'


Saat ada siswa melakukan pelanggaran, kita harus tegas dalam memberikan konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Alangkah baiknya apabila aturan dibuat bersama siswa sejak awal tahun ajaran. Saat membuat suatu aturan dan metode pemberian konsekuensi, kita perlu mengajak siswa untuk bekerja sama. Sehingga saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka bisa menerimanya dengan baik.


4. Pastikan siswa tetap fokus


Beberapa siswa mungkin tidak fokus dengan materi yang kita berikan. Ada banyak sebab mengapa siswa bisa tidak fokus pada pelajaran, bisa karena ngantuk, bosan, capek, dan sebab lainnya. Sebagai pendidik kita harus memiliki banyak cara agar siswa tetap fokus memperhatikan saat pembelajaran. Beberapa cara yang bisa kita praktikkan adalah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat kurang fokus), mengajak siswa melakukan ice breaking, dan kejutan-kejutan menarik lainnya.

 

5. Serius tapi santai


Mulailah mengajar dengan serius. Apabila sudah berhasil menggiring siswa dalam suasana demikian, atur irama pembelajaran menjadi santai kemudian serius lagi, dan begitu seterusnya. Kalau serius melulu siswa akan ngantuk atau bosan mengikuti pelajaran. Maka dari itu, perlu juga pembelajaran diselingi dengan humor dan intermezo sebagai penyegaran bagi siswa. Ada kalanya kita mengajak siswa untuk serius dalam memperhatikan dan mengikuti pelajaran, tetapi tidak ada salahnya juga jika kita mengajak siswa untuk tertawa dengan humor-humor segar. Hal-hal yang bersifat humor diberikan kepada siswa, bisa berupa cerita, ekspresi wajah, bernyanyi lagu lucu, dan hal-hal yang lainnya yang bersifat mencairkan suasananya.

 

6. Jangan biarkan ada waktu tersisa yang kosong


Ada kalanya saat kita usai mengajarkan semua materi pelajaran, kita masih memiliki sisa waktu antara 5 hingga 10 menit. Sebagai pendidik yang baik, kita tidak boleh membiarkan anak-anak “menganggur” pada sisa waktu itu. Saat-saat itu, kita bisa memberikan pengayaan, mengajak anak nonton film pendek yang berhubungan dengan pelajaran, memberikan tanya jawab, memberikan soal latihan, dan aktivitas lainnya. 

 

7. Bersemangat sejak awal pembelajaran


Sejak awal pembelajaran kita perlu menunjukkan semangat yang baik. Jangan sampai kita terlihat lelah, mengantuk, sedih, dan keadaan hati yang tidak baik lainnya. Perasaan negatif bisa membuat siswa kehilangan semangat. Sebagai pendidik, kita perlu belajar mengelola emosi. Keterampilan pendidik dalam mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat dalam belajar.

 

8. Posisi berdiri ketika mengajar


Ketika mengajar, guru perlu mengatur posisi berdiri. Ini bertujuan untuk mengendalikan siswa keseluruhan. Jangan "itu-itu" saja siswa yang menjadi pusat perhatian guru. Selain itu, janganlah terlalu sering membelakangi siswa karena menulis di papan tulis. Sebaliknya, guru sebaiknya menulis dengan posisi menyamping sehingga siswa dapat terpantau.

 

Penulis: Isnatul Fajar

 Editor: Mega

TerPopuler

close