VNN.co.id - Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae-myung, resmi dilantik pada Rabu (4/6/2025).
Ia langsung mengkritik kondisi kantor kepresidenan di Yongsan. “Saya baru saja tiba di kantor Yongsan, dan kantor itu seperti kuburan,” ujar Lee.
“Tidak ada apa-apa, bahkan tidak ada karyawan yang memberi saya sesuatu untuk ditulis,” tambahnya geram.
Kantor tersebut nyaris tak berfungsi pasca-pemakzulan Yoon Suk Yeol. Juru bicara presiden, Kang Yu Jung, angkat bicara.
Baca Juga: Beda dengan Golkar, PDIP Justru Dukung Aspirasi Pemakzulan Gibran
“Kantor itu berhenti berfungsi sejak Presiden Yoon dimakzulkan,” kata Kang.
Yoon dimakzulkan parlemen pada 14 Desember 2024. Kekacauan dipicu upaya darurat militer pada 3 Desember lalu.
Pemilu darurat digelar, dan Lee menang telak atas Kim Moon Soo. Dikutip dari KOMPAS, Lee berencana kembali ke Gedung Biru.
Yoon sebelumnya memindahkan kantor ke bekas gedung Kementerian Pertahanan pada 2022. Renovasi Gedung Biru diperkirakan selesai dalam enam bulan.
Baca Juga: Golkar Pasang Badan! Bela Gibran dari Pemakzulan oleh Purnawirawan TNI
Lee meminta pejabat lama kembali bertugas di pemerintahannya. Negara kini menghadapi perpecahan politik dan tekanan ekonomi.
Kebijakan proteksionis AS turut memperberat situasi. Lee mengangkat Kim Min Seok sebagai perdana menteri.
Kang Hoon Sik dipercaya jadi kepala staf kepresidenan. “Ekonomi sedang menurun dan stagnan,” ujar Kim Min Seok.
“Ini jauh lebih sulit dibanding krisis keuangan Asia pada 1997,” tegasnya.***
