Diduga Aniaya Santri Hingga Pingsan, Oknum Guru Pondok Pesantren dilaporkan ke Polres Aceh Besar -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Diduga Aniaya Santri Hingga Pingsan, Oknum Guru Pondok Pesantren dilaporkan ke Polres Aceh Besar

, 2/15/2023 09:47:00 AM

Ilustrasi Aniaya Anak. Indtimes


Vnn.co.id, Kabupaten Aceh Besar - Seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) IS diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum guru yang mengajar di tempat menimba ilmu agama setempat.


Elianidar, ibu kandung korban berinisial SI asal Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (31/01/2023). Namun, pihak pesantren yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban tersebut tidak langsung menghubungi keluarganya.


“Saya dihubungi oleh ustadz Kesantrian, dan diberi tahu bahwa anak saya sakit serta pusing sudah dua hari pada Jumat (03/02/2023),” kata Elianidar kepada Media mengutip AJNN, Selasa (14/02/2023).


Usai mengetahui anaknya sakit, kemudian Elianidar bergegas mendatangi pesantren tersebut, Namun, disana ia mendapat informasi korban dipukul secara pelan karena banyak kesalahan fatal.


“Saya kemudian bertanya, kesalahan apa yang dibuat anak saya. Namun mereka tidak bisa jawab,” sebutnya.


Elianidar menghampiri anaknya dan melihat kondisi yang mengalami lebam juga bengkak di beberapa bagian tubuh.


“Saya histeris, lalu saya katakan sama orang pesantren untuk bawa anak saya ke dokter,“ ujarnya.


Elianidar menjelaskan, sesampainya di rumah ia menanyakan kronologis kejadian kepada anaknya. Berdasarkan keterangan korban, pesantren tersebut memiliki peraturan untuk tidur pukul 22.15 WIB. Namun saat itu korban sedang berada di kamar mandi membersihkan tangannya yang terkena lem.


“Sebelumnya oknum guru tersebut sudah ronda dan ingatkan untuk langsung tidur, namun karena anak saya lagi membersihkan tangannya, dia itu marah dan memukul anak saya dengan payung di kepalanya,” kata sang ibu.


Selain itu,  sambung Elianidar, anaknya juga ditendang di dada sebanyak dua kali dan dipukul bagian mata hingga tumbang di tempat.


“Sekarang katanya bola mata kalau digerakkan nyeri, bengkak dan juga merah,” ucapnya.  


Masih kata Elianidar, kejadian itu disaksikan juga oleh semua santri dalam kamar tersebut. Selanjutnya saat mediasi dengan pihak pesantren, ia diingatkan untuk tidak memperbesar masalah. 

Bahkan, sambungnya, kesimpulan mediasi pihak pesantren meminta ia  tidak ikut campur dalam pendidikan di tempat tersebut.

“Sekretaris pesantren tersebut bilang, dalam mendidik anak, orang tua tidak boleh banyak ikut campur, biarkan anak mandiri,” ungkapnya. 


Saat ini, lanjut Elianidar, ia sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib yakni Polsek Sukamakmur.


“Kasus tersebut tadi sudah dilimpahkan ke Polres Aceh Besar untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.


Redaksi 

Kontributor: Tati Firdiyanti/AJNN 

TerPopuler

close