Kepala Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang, Muhammad Syah (tiga kanan), didampingi karyawan bank itu foto bersama seusai menyerahkan bantuan berupa tenda, payung, celemek dan kotak tisu kepada pedagang setempat, Selasa (21/2/2023).
Vnn.co.id, Kota Kualasimpang - Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang, Aceh Tamiang, untuk tahun 2023 ini dipercaya untuk menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 15 miliar. Anggaran pembiayaan ini diharapkan mampu dimaksimalkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekaligus memunculkan seratusan pengusaha baru.
Pemimpin Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang, Muhammad Syah, mengungkapkan, secara umum Bank Aceh dipercaya pemerintah untuk menyalurkan biaya KUR sebesar Rp 520 miliar. Adapun Aceh Tamiang, sebutnya, mendapat kuota Rp 15 miliar.
“Kami berharap, kuota KUR ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Aceh Tamiang untuk berkembang lebih baik lagi,” kata Muhammad Syah saat membagikan bantuan berupa tenda, payung, celemek, dan kotak tisu kepada pelaku UMKM, Selasa (21/2/2023).
Muhammad Syah mengungkapkan, besarnya anggaran KUR ini merupakan bentuk komitmen Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang dalam membangkitkan UMKM di kabupaten itu. Dukungan ini, lanjutnya, bukan hanya dalam bentuk pengembangan pelaku UMKM yang sudah ada, tapi juga harus muncul pelaku UMKM baru.
Secara kalkulasi, Muhammad menilai anggaran Rp 15 miliar itu bisa menciptakan minimal seratusan pengusaha baru. “Harapan kita, melalui program KUR ini, pelaku UMKM semakin berkembang, termasuk kuantitasnya bertambah. Harapan kami, ada seratusan pelaku UMKM baru pada tahun ini,” lanjut Muhammad Syah didampingi Wakil Pemimpin Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang, Afrian Yusman.
Sebagai stimulan untuk membangkitkan gairah berwirausaha ini, Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang menyerahkan bantuan kepada puluhan pedagang yang dilakukan secara simbolis di halaman kantor bank tersebut pada Selasa (21/2/2023) siang.
Bantuan itu berupa 20 tenda ukuran 3x3 meter, 15 payung, puluhan celemek, dan kotak tisu. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pelaku UMKM yang sudah menjadi mitra kami.
Kami akan terus memberikan dukungan agar usaha yang mereka jalankan bisa terus berkembang,” ungkap Muhammad. Secara teori ekonomi, kata Muhammad Syah, meningkatnya pertumbuhan pelaku UMKM akan disertai dengan peningkatan serapa tenaga kerja.
Diketahui, salah satu persoalan utama di Aceh Tamiang saat ini adalah minimnya peluang kerja, sehingga pembangunan berjalan kurang maksimal. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang sudah mulai mencoba membantu pengembangan pabrik roti milik warga di Dusun Metro Jaya, Kampung Durian, Kecamatan Rantau.
“Dari sekian banyak UMKM yang kami dukung, salah satu yang berhasil adalah pabrik roti Pandan Sari milik Irwansyah Putra di Dusun Metro Jaya, Kampung Durian, Kecamaran Rantau,” jelasnya.
Selain itu, juga ada industri pembuatan lontong di Kampung Tanjung Rambut, Kecamatan Kota Kualasimpang. Dukungan yang diberikan Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang ini secara otomatis sudah melindungi pelaku UMKM dari jeratan pinjaman rentenir.
Irwansyah Putra ketika dikonfimasi mengaku sangat terbantu dengan adanya pembiayaan dari Bank Aceh Syariah Cabang Kualasimpang. Bahkan, menurutnya, berkat bantuan modal usaha itu, pabrik rotinya dapat menambah jumlah produksi dan menambah tenaga kerja lokal.
“Saya pribadi sangat terbantu dengan pembiayaan mikro dari Bank Aceh Syariah dan produksi bisa meningkat karena alat kerja bertambah dan tenaga kerja juga bertambah,” tutup Irwansyah.
Redaksi
Jurnalis : IKL/SerambiIndonesia
