Kesal Pernyataan Menag. LSM PMPRI Desak Jokowi Pecat Yaqut -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Kesal Pernyataan Menag. LSM PMPRI Desak Jokowi Pecat Yaqut

, 2/26/2022 12:00:00 PM

Rohimat/Joker, Ketua Umum LSM PMPRI.

Vnn.co.id, Kota Bandung - Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) menyayangkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

Ketum PMPRI Rohimat mengungkapkan, bahwa  kurang lebih abad ke 7 Masehi,  agama Islam sudah masuk ke nusantara dan kini telah mengakar menjadi agama mayoritas di Indonesia. 


Pria yang akrab disapa kang Joker ini mengatakan Indonesia merupakan peradaban Islam terbesar di Asia Tenggara. Oleh karenanya syiar islam tidak boleh diredupkan, seperti adzan sebagai penanda panggilan untuk sholat. 


Maka dari itu, Joker sangat mengecam keras pernyataan Yaqut yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.


"Yaqut kerap buat kegaduhan di tengah umat. Pernyataan membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing itu jelas melukai umat islam. Tapi anehnya ketika dikritik pendukungnya pasang badan dan seolah apa yang dikatakan Yaqut itu sudah benar," kata Kang Joker dalam keterangan persnya, Sabtu (26/2).


Untuk itu Joker mendesak Presiden Joko Widodo segera memecat Yaqut sebagai Menag.  Sebab, kata Joker, bila Menag semacam itu terus dipertahankan, dikhawatirkan terus menimbulkan disharmonisasi antar umat islam. 


Sebelumnya pun, Yaqut mengatakan bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU). Meski pernyataannya itu telah diklarifikasi, tapi masih terngiang dalam ingatan publik.


Pernyataan kontroversi Yaqut belum juga reda dari ingatan publik, tiba-tiba pokitisi PKB itu kembali berulah dan membuat pernyataan yang dinilai sangat mengejutkan. Dan dinilainya sebagai bentuk pembenaran.


Menurut Joker, kemerdekaan Indonesia diraih dengan tetesan darah dan air mata masyarakat Indonesia. Termasuk umat Islam dan agama-agama yang  lain ikut berinvestasi dalam kemerdekaan bangsa ini.


"Jadi, jangan menganggap kelompoknya paling berjasa dalam kemerdekaan bangsa ini sehingga dengan mudah mengatur lembaganya sesuka hati tanpa memandang kelompok lainnya," tegas Joker.

Redaksi 

TerPopuler

close