Mengintip Fakta Menarik Indonesia sebelum Menjuarai Piala Thomas Cup 2020 -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Mengintip Fakta Menarik Indonesia sebelum Menjuarai Piala Thomas Cup 2020

, 10/19/2021 02:21:00 PM

 

Foto diambil dari instagram badminton.ina.


Vnn.co.id, Olahraga - Pada Ahad, 17 Oktober 2021 menjadi hari yang membanggakan bagi Indonesia, karena malam itu atlet Bulu Tangkis pria berhasil menjuarai Piala Thomas Cup 2020. Turnamen yang seharusnya diselenggarakan pada tahun lalu itu berhasil dimenangkan oleh tim atlet Indonesia dengan skor 3-0 melawan tim kuat dari China.


Turnamen yang diselenggarakan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu tim dengan perolehan juara terbanyak. Selain itu, terdapat fakta menarik lainnya sebelum tim Indonesia menjuarai Piala Thomas Cup 2020, lohh!


Bagaimana fakta menariknya? Simak Penjelasan Berikut !

 

Indonesia Pemegang Juara dalam Piala Thomas Cup


Melansir bertitagar.id, Piala Thomas Cup lahir pada tahun 1949, yang diambil dari nama pebulu tangkis asal Inggris untuk ajang tersebut, yaitu Sir Goerge Alan Thomas yang tak lain adalah Presiden pertama Federasi Bulu tangkis Internasional (BWF). Dalam sejarahnya, Indonesia turut serta pertama kali di Piala Thomas Cup ke-4 pada tahun 1958 dan keluar sebagai juara dengan mengalahkan Malaysia sebagai juara bertahan.

 

Selanjutnya, kiprah Indonesia dalam dunia bulu tangkis sangatlah diperhitungkan, karena atlet-atlet Indoesia kerap menjuari turnamen lainnya. Sebelum diselenggarakannya Piala Thomas Cup 2020 pada tahun ini, Indonesia telah menorehkan 13 gelar juara. Kemudian ditambah tahun ini menjadi 14 kali juara serta memberi jarak yang cukup jauh dari China di nomor dua dengan 10 kali gelar juara.

 

19 Tahun Waktu untuk Membawa Kembali Piala Thomas


Indonesia memang mencatatkan diri sebagai pemegang juara terbanyak pada Piala Thomas, tertapi tahun 2002 adalah terakhir kalinya menjuarai turnamen yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini. Pada tahun 2010 dan 2016, Indonesia sudah sampai partai final Piala Thomas tetapi harus puas menempati posisi kedua dengan dikalahkan oleh China dan Denmark.


Butuh waktu yang cukup lama, yaitu 19 tahun untuk para atlet bulu tangkis Indonesia menyabet juara Thomas Cup. Setelah Penantian panjang akhirnya Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas Cup dan mencatatkan rekor baru dengan gelar terbanyak pada tahun ini.

 

Padatnya Agenda Besar untuk Para Atlet


Pada Tahun ini, para atlet bulu tangkis Indonesia disibukkan dengan 3 agenda besar, Olimpiade Tokyo di Jepang 23 Juli-8 Agustus, Sudirman Cup di Finlandia 26 September-3 Oktober, serta Thomas dan Uber Cup di Denmark. Pada Olimpiade di Jepang, atlet bulu tangkis Indonesia hanya mendapatkan satu emas oleh Ganda Putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dan satu perunggu Tunggal Putra oleh Anthony Sinisuka Ginting.

 

Selanjutnya, para atlet bulu tangkis Indonesia mengikuti turnamen Sudirman Cup dan harus puas hanya sampai perempat final. Meskipun dengan padatnya agenda penting, akhirnya pada Piala Thomas Cup Indonesia berhasil menyabet juara saat melawan China.

 

Tidak Dapat Mengibarkan Bendera Kebangsaan


Sebelum diselenggarakannya Thomas dan Uber Cup 2020 pada 9 Oktober tahun ini, Badan Anti Doping Dunia memberikan sanksi kepada Indonesia. Pemberian sanksi ini karena Badan Anti Doping Indonesia tidak patuh dalam menerapkan program pengujian yang efektif serta tidak dapat memenuhi syarat sample yang harus diberikan.


Akibat dari sanksi yang diberikan ini Indonesia tidak diperbolehkan untuk menjadi penyelenggara atau tuan rumah acara olahraga sampai kesalahan,-kesalahan yang dilakukan dapat diatasi. Selain itu, bendera kebangsaan Indonesia tidak dapat dikibarkan apabila menjadi juara dalam turnamen regional, kontinental, dan dunia.


Dari sanksi yang diberikan oleh WADA ini, pada Piala Thomas Cup 2020 Indonesia berhasil menjadi juara tetapi tidak dapat mengibarkan bendara merah putih karena sanksi tersebut. Di sisi lain, atas sanksi yang diberikan WADA tersebut Kementerian Pemuda dan Olahraga telah menyurati penangguhan atas sanksi yang diberikan.  


Penulis: Rizky Dwi

Editor: Mega

TerPopuler

close