Ilustrasi Perubahan Iklim (freepik.com). |
Vnn.co.id,
Tangerang - Dampak perubahan iklim yang melanda
seluruh pelosok dunia saat ini sudah memburuk. Hal ini tentu saja akan merugikan
seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Untuk mengatasi dampak-dampak buruk yang terjadi akibat krisis iklim tersebut, PBB bersama 197
negara akan menyelenggarakan konferensi ‘COP26’ untuk membahas mengenai
perubahan iklim yang telah melanda dunia ini. Konferensi tersebut akan
diselenggarakan di Glassgow, Britania Raya pada 31 Oktober 2021 hingga 12
November 2021.
Dilansir dari bbc.com, COP merupakan singkatan dari Conference of the Parties atau Pertemuan Para Pihak. COP adalah bagian
dari Konvensi Kerangka Kerja PBB atas Perubahan Iklim, di mana di
dalam konferensi tersebut akan membahas mengenai perubahan iklim yang terjadi dan
bagaimana negara-negara di dunia berencana untuk menanggulanginya. Maksud
dari nama ‘COP26’ sendiri adalah bahwa pertemuan yang akan diselenggarakan
tahun ini merupakan pertemuan yang ke-26, sejak Konvensi PBB diberlakukan pada
tahun 1994.
Pertemuan kali ini akan menjadi pertemuan
tingkat tinggi pertama, sejak Persetujuan Iklim Paris yang ditandatangani pada
2015 atau dikenal sebagai Paris Accord, yang pada dasarnya adalah rencana
kemanusiaan untuk menghindari bencana iklim. Dalam pertemuan kali ini akan ada evaluasi
mengenai kemajuan yang telah dilakukan oleh negara-negara beserta
kegagalannya.
Masih banyak isu mengenai perubahan iklim yang sampai saat ini masih belum terpecahkan dari pertemuan sebelumnya, COP25 yang diselenggarakan di Madrid, Spanyol. Isu yang belum terpecahkan tersebut ialah naiknya permukaan air laut yang perlahan akan menenggelamkan negara-negara pulau yang ada di dunia ini. Adanya kekeringan dan gelombang panas pun meresahkan para petani yang gagal panen.
Dilansir
dari greenpeace.org, COP26 akan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara,
NGO (Non-Governmental Organization), pebisnis, grup keagamaan, ilmuwan, serta
delegasi dari berbagai masyarakat termasuk juga media dari berbagai negara yang
akan meliput pertemuan besar ini. COP yang berlangsung selama dua minggu itu akan
dilaksanakan dengan struktur yang berbeda dari sebelumnya, di mana biasanya
pertemuan akan diawali dengan negosiasi teknis, kali ini akan diawali
dengan konferensi oleh para pemimpin dunia selama dua hari. Penyelenggara pertemuan
ini juga masih mengupayakan keamanan serta kesehatan COP26, karena masih banyak
negara yang sulit untuk mengakses vaksin Covid-19.
Salah satu agenda yang akan dilakukan dalam pertemuan ini
ialah menyampaikan rencana pemotongan emisi guna
menghentikan kenaikan suhu bumi 1,5° C di akhir abad ini. Untuk menyukseskan
rencana pemotongan emisi tersebut di seluruh negara yang ada di dunia ini, sejumlah
negara maju juga akan turut menjanjikan 100 milyar dollar per tahun kepada
negara-negara miskin dan rentan demi membantu mereka untuk menekan emisi serta
melindungi negaranya dari dampak krisis iklim.
Rep: Alfi Khaerotunnisa
Editor: Mega