4 Kejadian Viral yang Membuat Kepolisian Perlu Berbenah -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

4 Kejadian Viral yang Membuat Kepolisian Perlu Berbenah

, 10/25/2021 08:54:00 PM

 

Ilustrasi dari Freepik.com.


Vnn.co.id, Peristiwa - Akhir-akhir ini banyak kejadian atau sebuah fenomena yang melibatkan nama Kepolisian Republik Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut terjadi karena beberapa kesalahan yang dilakukan beberapa oknum anggota kepolisian.

 

Dari banyaknya kejadian dalam satu bulan terakhir yang melibatkan kepolisian, sampai ramai dibicarakan di media sosial Twitter dan juga Instagram. Warganet pun mengkritik kinerja kepolisian hingga beberapa kejadian itu viral.

 

Berikut rangkuman kejadian yang ramai diperbincangkan. Simak selengkapnya!

 

Akun Humas Polda Kalimantan Tengah Cecar Netizen melalui DM Instagram


Belum lama ini ramai diperbincangkan akun Himas Polda Kalimantan Tengah telah menantang netizen melalui direct message (DM) Instagram. Hal ini disebabkan oleh komentar “mampus” yang disampaikan oleh netizen di akun @infokalteng menanggapi soal mutasi yang diberikan oleh Bripka Ambarita, melansir cnnindonesia.com.

 

Selain menantang, akun humas Polda Kalteng tersebut meminta orang yang mengomentari kata “mampus” tersebut untuk datang langsung ke Polda Kalteng. Dalam hal ini, netizen yang ditentang, menjelaskan bahwa kata “mampus” bukan ungkapan untuk mati, melainkan kata ejekan dan bukan bentuk doa.


Pihak admin humas Polda bersikeras bahwa kata “mampus” yang berarti mati, hingga menyuruh netizen untuk mencarinya di KBBI. Selain itu, admin tersebut bersikeras untuk bertemu hingga menanyakan posisi netizen yang ia tantang tersebut.

 

Hingga kini, Humas Polda Kalteng telah meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahpahaman mengenai sebuah komentar di media sosial yang berujung untuk pemanggilan netizen. Selain itu, admin Humas Polda Kalteng tersebut telah diberikan teguran dan dan akan melapor, mengenai kejadian tersebut akan diserahkan ke Propam.

 

Bripka Ambarita Dimutasi karena Geledah HP


Sebelum Kejadian admin Humas Kalteng terjadi, berita Bripka Ambarita yang dimutasi menjadi buah bibir masyarakat. Mutasi yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya ini disebabkan oleh tayangan yang memperlihatkan Bripka Amabarita secara paksa menggeledah gawai seseorang pemuda.


Video terbut viral karena hal itu merupakan ranah privacy seseorang, terlebih pemuda tersebut bukanlah seorang kriminal.

 

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menanggapi kejadian tersebut dan menyatakan itu adalah sebuah kekeliruan. Bahkan dalam Komosioner Kompolnal, Poengky menjelaskan bahwa seorang anggota tidak boleh memeriksa telepon genggam seseorang secara sembarangan. Terlebih dalam menyita barang seorang tersangka pun perlu surat izin dari pengadilan.

 

Ramai Tagar #Percumalaporpolisi dan Penggantian Polisi dengan Satpam Bank Swasta


Dua kejadian ini disebabkan masyarakat yang semakin resah dengan kinerja kepolisian, sehingga melakukan kritik di media sosial. Tagar “Percuma Lapor Polisi” ini berkaitan dengan seorang ibu korban yang melaporkan kasus pencabulan yang dilakukan oleh mantan suami kepada anaknya. Sebelumnya, netizen melihat tidak ada kelanjutan dari kasus tersebut yang membuat sedih para korban.


Hingga kini, kasus tersebut telah didalami dan telah telusuri oleh Div Humas Polri bersama Polda Sulsel. Tidak lama laporan masuk, ketiga anak yang menjadi korban tersebut pun menjalani visum.

 

Selain itu, terdapat kejadian yang mengemukakan bahwa lebih baik mengganti anggota kepolisian dengan satpam bank swasta. Hal ini menjadi viral karena banyak warganet sepakat apa yang dituliskan akun Twitter Fachrial. Selain banyaknnya warganet yang sepakat dengan cuitan tersebut, Fachrial mendapat ancaman dari beberapa oknum anggota dan nonanggota kepolisian.

 

Total terdapat 150 direct massage masuk ke akunnya dengan nada mengancam.  Polri secara tegas akan menindaklanjuti kasus pengancaman yang diterima Fachrial. Selain itu, Polri mengatakan tidak anti kritik terhadap sebuah kesalahan yang anggotanya lakukan.

 

Polisi Membanting Mahasiswa


Masih dalam bulan yang sama, yaitu pada awal bulan Oktober, Mahasiswa Banten dibanting oleh seorang anggota yang berjaga dalam demonstrasi. Kejadian ini pun viral di berbagai media sosial, dan masyarakat marah atas kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian itu.

 

Masalahnya, mahasiswa tersebut  mengalami kejang-kejang sesaat setelah dibanting di tempat. Setelah kejadian tersebut, Brigadir NP dinyatakan bersalah dan diberikan pasal berlapis atas apa yang ia lakukan. Brigadir juga akan mendapatkan penundaan kenaikan pangkat dan teguran tertulis.


Dari banyaknya kejadian dalam satu bulan terakhir ini, pihak kepolisian perlu berbenah diri dalam mendisiplinkan anggotanya. Berbenah diri dimaksudkan agar hal serupa tidak terjadi lagi pada masa depan dan dapat dengan benar mengayomi dan melindungi masyarakanyat.


Penulis: Rizky Dwi
Editor: Mega

TerPopuler

close