Mustang Panda Hacker China Bobol 10 Kementerian dan Lembaga Pemerintah Indonesia -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Mustang Panda Hacker China Bobol 10 Kementerian dan Lembaga Pemerintah Indonesia

, 9/13/2021 01:52:00 PM


Ilustrator Hacker: pandasecurity.com.


Vnn.co.id, Jakarta - Dave Laksono, Anggota Komisi I DPR RI ari fraksi Golkar pada Ahad (12/9/2021) meminta pemerintah untuk menanggapi dengan serius dugaan pembobolan 10 (sepuluh) kementerian dan lembaga oleh beberapa hacker dari China. Menurut Dave, pembobolan data yang dilakukan oleh hacker China itu sebagai bukti adanya kekurangan dan lemahnya digitalisasi pada sistem digitalisasi pemerintah RI. 

”Hal ini perlu direspons secara serius, ya, apalagi ini berkaitan dengan keamanan negara. Bukan hanya permasalahan data pribadi masyarakat umum. Akan tetapi juga mengenai data-data keamanan negara,” kata Dave seperti dikutip dari Tribunnews.com, Ahad (12/9). 


"Lemahnya sistem digitalisasi kami inilah mengakibatkan adanya dugaan pembobolan data di Indonesia. Padahal, saat ini pemberintah telah menggencarkan industri 4.0, juga internet of things, dan pemerintah juga terus mendorong pelayanan-pelayananan masyarakat  dengan sistem yang berbasis elektronik. Akan tetapi, kenyaataannya sistem digitalisasi yang digencarkan tersebut banyak mempunyai kekurangan dan kelemahan," jelas Dave. 


Dengan terjadinya dugaan pembobolan saat ini, Dave menilai adanya indikasi sistem keamaanan data pemerintah yang rentan untuk dibobol. Bila hal ini tidak dievaluasi lebih lanjut, maka pembobolan data ini juga dapat dengan mudah dialami oleh masyarakat umum di Indonesia. Apabila sistem keamanan pemerintah dapat dibobol dengan mudah, maka sangat memungkinkan terjadi kelumpuhan dalam berbagai macam hal yang ada pada sistem digitalisasi di Indonesia nantinya. 


Ketua DPP Golkar tesebut dengan tegas meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandir Negara, serta Porli untuk menindaklanjuti kasus dugaan pembobolan data di pemerintahan RI dan juga perlu adanya tindakan atau langkah konkrit dalam mencegah terjadinya pembobolan data lagi nantinya. 


”Dan buka hanya kominfo yang harus menaggapi. Akan tetapi BIN, Porli, dan BSSN harus segera serius mengalami hal ini. Dan juga ada langkah-lanhkah kongkrit serta kebijakan jangka panjang dalam penanganan masalah ini,” kata Dave.


Kelompok hacker China yang menamakan diri mereka ’Mustang Panda’ menggunakan private ransomware bernama Thanos, dan diduga membobol sistem kemaanan pemerintah RI minimal 10 Kementrian dan Lembaga yang berada di Indonesia. Kasus pembobolan data ini dilaporkan oleh Insikt Group peneliti keamanan internet yang bertugas pada divisi riset ancaman siber milik Recorded Future. 


Peretasan yang dilakukan oleh hacker China tersebut dikaitkan dengan upaya spinase Tiongkok dalam menghadapi sistuasi yang menghangat di Laut China Selatan. Selain itu, dikabarkan memang Mustang Panda selama ini dikenal sebagai peretas asal China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara sebagai korbanya. 


Seperti yang dikabarkan pada CNN Indonesia, bahwa pakar keamanan siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan pada Ahad (12/9/2021), pihaknya sampai saat ini belum mengetahui dengan persis kebenaran dari dugaan pembobolan yang dilakukan oleh kelompok hacker China tersebut. Sehingga, ada kemungkinan terjadi klaim sepihak. Hal ini, perlu menunggu adanya bukti seperti kasus eHAC Kemenkes pada beberapa waktu lalu.


Kendati masih simpang siur, kasus yang terjadi saat ini menjadi trigger untuk semua kementerian dan lembaga pemerintah di indonesia untuk mulai mengecek dan menjaga keamaan sistem informasi dan jaringannya dengan lebih ketat. 


Rep: Nisrina Fithriyah

Red: Mega

TerPopuler

close