Foto oleh Vishnu R Nair dari pexels.com |
Vnn.co.id, Hiburan - Siapa di sini sudah kangen dengan konser atau sebuah festival musik? Yap, tentunya sudah banyak masyarakat yang merindukan melihat musisi bermain secara langsung di panggung. Namun, tahukah kamu bahwa terdapat satu konser musik yang sudah berhasil mengadakan acara berskla besar di masa pandemi?
Berikut
ulasannya!
Bagi
kalian para pecinta musik Jazz dengan unsur etnik, mungkin sudah tidak asing
dengan Jazz Gunung Bromo (JGB). Penyelenggaraan JGB ini menyuguhkan keindahan
alam Bromo dengan ketinggian 2.392 mdpl. Selain itu, acara ini digelar di empat
kabupaten, yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Jazz Gunung Bromo
ini juga menghadirkan musisi dalam dan luar negeri, dilansir dari kiostix.com.
Festival musik yang diprakarsai oleh tiga pionirnya, yaitu, Sigit Pornomo, Butet Kertaredjasa,
dan Djaduk Ferianto pertama kali mengadakan Jazz Gunung Bromo ini pada tahun
2009. JGB ini dapat menjadi acuan bagi penyelenggara konser musik, karena tahun ini, tepatnya 25 september lalu, Jazz Gunung Bromo berhasil
mengadakan Festival musik secara langsung dan pertama di Indonesia di tengah pandemi.
JGB
telah berhasil melangsungkan acara musik berskala besar dengan pengunjung 300
sampai maksimum 500 orang yang biasanya 2000 pengunjung dilihat dari level PPKM di Probolinggo yang berstatus level 2 dengan kapasitas 25%. Penyelenggaraan JGB
ini dilakukan secara ketat dengan mematuhi prokes yang sudah ditentukan dan melaksanakan semua prasyarat, mulai dari praproduksi, produksi, dan post
produksi.
Selain
itu, para penonton pun diwajibkan sudah mendapatkan vaksinasi pertama dan kedua.
Apabila baru mendapatkan satu kali vaksin, penonton diperbolehkan masuk tetapi
dengan prokes yang sangat ketat, berbeda dengan yang sudah mendapatkan dua kali
vaksin. Penonton yang saat dites Antigen, apabila dinyatakan positif akan
dikarantina di ruangan khusus sambil menunggu pengembalian uang tiket konser.
Mengutip
Instgram Jazz Gunung Bromo, Penyelenggara menyatakan bahwa 100% penonton konser
negatif tes Antigen dan 100% Sudah divaksinasi. Komitmen yang dibawa oleh JGB
ini dapat menjadi contoh untuk para penyelenggra konser musik.
Di sisi
lain, pmerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika, Johhny G Plate
menyatakan bahwa pemerintah dapat mengizinkan penyelenggaraan kegiatan besar dengan
mengikuti pedoman yang ditetapkan berdasarkan protokol kesehatan yang ada.
Penyelenggaraan Kegiatan berskala besar ini meliputi konferensi, pesta, acara pernikahan, acara olahraga, hingga festival musik. Penyelenggaraan konser musik pada awal tahun terjadinya pandemi memang membuat para penyelenggara berpikir kreatif dengan mengadakan konser online untuk tetap melaksanakan festival tersebut, ada juga yang menunda kegiatannya demi keamanan dan juga menjaga vibes menonton sebuah acara musik secara langsung.
Artinya, ini membawa angin segar kepada para pecinta musik dan penyelenggara dengan izin
yang diberikan pemerintah untuk acara berskala besar seperti Festival musik. Mari
tunggu keputusan lanjutannya beserta prasyarat yang akan diberikan guna
memberikan hiburan langsung dengan Prokes yang tepat.