Isu LGBTQ Jadi Tontonan di Iklan Anak-Anak! Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua? -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Isu LGBTQ Jadi Tontonan di Iklan Anak-Anak! Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

, 9/17/2021 02:10:00 PM
Ilustrasi.


Vnn.co.id, Sosial - Menghebohkan masyarakat Indonesia di dunia digital, iklan YouTube anak-anak mengandung konten LGBTQ. Hal ini diresponi netizen dengan perasaan khawatir dengan informasi yang diterima anak-anak. Masyarakat menyadari bahwa konten tersebut akan mempengaruhi perkembangan intelektual dan psikologis anak. Mirisnya, masalah konten atau isi dari yang disuguhkan oleh media sosial maupun televisi sudah terjadi sejak dahulu. 


Apa yang menjadi resiko dari konten yang buruk?


Masa anak-anak diketahui berada pada masa yang belajar dari melihat. Mereka mampu melakukan hal yang dikatakan tetapi akan lebih mampu dalam melakukan hal yang dilihat dirinya. Pembelajaran observasional merupakan metode utama anak dalam belajar. Melalui pengamatan, anak-anak dapat mempelajarinya dan mencoba menirukannya. 


Pemberian informasi dari media visual di media sosial, seperti YouTube, Instagram, TikTok, maupun dari televisi akan mempengaruhi anak. Anak dapat belajar sesuatu dari tontonannya, di mana informasi tersebut secara tidak langsung dapat memberikan stimulus pada diri anak. Namun, stimulus dari informasi tersebut dapat dilakukan berulang oleh anak apabila anak memperoleh penguatan atas hal yang dilihat atau didengarnya. Contohnya adalah ketika anak melihat orang lain memukul temannya, anak bisa secara langsung mencoba hal tersebut, lalu perilakunya dapat berulang apabila anak mendapatkan reward atau hadiah atau dukungan dari orang sekitarnya atas perbuatannya. 


Dalam hal ini, tontonan secara langsung dapat mempengaruhi anak, tetapi keberlanjutan dari tindakan yang dicontoh oleh anak dapat terjadi beradasarkan akibat yang diterima anak atas perbuatannya. Mengenai kata maupun bahasa, anak pun dapat melakukan yang sama. 


Michigan State University Extension memiliki beberapa tips tentang cara memastikan anak menyaksikan dan mengalami pemodelan dengan cara yang positif:


1. Kondisikan secara sengaja situasi di lingkungan anak. Anda dapat mengelilingi anak-anak Anda dengan model dan situasi yang baik di mana perilaku positif dapat diperkuat. Jika ada tempat, orang, atau aktivitas yang menunjukkan perilaku negatif atau mengkhawatirkan, carilah situasi yang lebih positif untuk anak Anda. Dalam hal ini, pengawasan digital perlu dikondisikan juga oleh orang tua untuk mencegah tontonan yang tidak baik atau kurang pantas untuk anak.


2. Perhatikan yang positif dilakukan anak. Dalam hal perilaku anak, Anda perlu memperhatikan lebih banyak perilaku mereka. Tunjukkan perilaku positif pada anak Anda dan orang lain, berikan penguatan dan bicarakan dengan anak Anda. Tangkap anak Anda menjadi baik! Dukungan ini akan penting bagi anak untuk melanjutkan perilakunya secara terus menerus ataupun menghentikan perilakunya. 


3. Batasi atau hilangkan paparan pengaruh negatif. Hal ini layaknya pada poin pertama, yaitu memberikan lingkungan yang tepat bagi anak. Acara televisi, media sosial, film, permainan, atau aktivitas yang penuh kekerasan, agresif, tidak bermoral, maupun yang lain dan dapat mengajar anak dihilangkan. Bahkan interaksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa dapat terbukti menjadi pengalaman pemodelan negatif bagi anak Anda. Jika memungkinkan, batasi atau hilangkan pengalaman ini dan berusahalah untuk memberikan model yang lebih positif bagi anak Anda.


4. Membicarakan tentang hal itu. Banyak hal yang tidak dapat dihindari saat ini, terutama saat dunia digital semakin merambah. Anak sangat mudah menyaksikan perilaku modeling negatif. Anda dapat berbicara dengan anak Anda tentang apa yang merupakan perilaku yang dapat diterima dan membantu, seperti apa kelihatannya dan mengapa perilaku negatif tersebut tidak dapat diterima. Sehingga anak-anak tidak hanya belajar dari menonton, tetapi juga mendengarkan penjelasan yang lebih rinci dari perilaku yang dilihatnya.


5. Lakukan seperti yang Anda katakan. Model paling dekat adalah Anda. Bagi anak, Anda merupakan guru pertama dan terpenting. Anak anda akan selalu mengawasi dan belajar dari Anda setiap hari, terlepas dari apakah Anda berniat untuk mengajari mereka atau tidak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menunjukkan pada mereka kebaikan dan cinta, teladan kasih sayang dan sikap membantu, dan ajari mereka cara-cara positif untuk berinteraksi dengan orang-orang dan dunia di sekitar mereka.


Banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi fenomena digital saat ini yang memberikan informasi tanpa batas kepada siapa saja. Anda bisa mengatur informasi yang diterima oleh anak Anda untuk memberikan lingkungan yang baik bagi anak. Fasilitasi anak dengan hal-hal yang positif supaya anak dapat belajar melalui observasinya atas lingkungan positif tersebut.


Penulis: Shania Dea Menany Soputan

Editor: Mega

TerPopuler

close