Ilustrasi. |
Vnn.co.id, Teknologi - Akhir-akhir ini, masyarakat dikejutkan dengan berita bahwa terdapat kebocoran data penduduk di aplikasi e-HAC. Tidak hanya sampai situ, beredar pula gambar sertifikat vaksin Presiden Republik Indonesia yang semakin membuat khawatir masyarakat akan keamanan data pribadi yang diunggah. Akan tetapi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) telah mengonfirmasi bahwa data pengguna aplikasi e-HAC tidak bocor.
Masyarakat perlu mengetahui bahwa masalah keamanan digital sudah menjadi topik lama yang perlu diperhatikan sebagai pengguna media digital. Privasi dan keamanan informasi diri yang diunggah di media digital perlu diperhatikan untuk mencegah kebocoran data hingga penyalahgunaan informasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Bahkan, akun digital Anda yang ada di media sosial, mobile banking, e-commerce, dan lain-lain dapat menjadi sasaran hacker untuk disalahgunakan melalui kegiatan Spam, Virus/malware, hingga Phising.
Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga informasi pribadi di dunia digital?
1. Menggunakan dan mengupdate software antivirus di perangkat Anda
Berbagai program, seperti Worm, Trojan, Ransomware, dan yang lain dibuat untuk mencuri informasi pribadi pada perangkat Anda. Ancaman ini dapat dicegah dengan menginstal aplikasi antivirus. Setelah memilikinya, pastikan Anda selalu mengupgrade aplikasi Anda dan jika memungkinkan, dapat berlangganan aplikasi antivirus tertentu.
2. Hapus email/chat/link dari orang yang tidak Anda kenal/mencurigakan tanpa membuka atau merespons ke mereka
Melalui email atau link, hacker dapat menyebarkan ancaman virus maupun hal yang lain untuk mencuri informasi pribadi Anda. Anda perlu mengenali dan membaca baik-baik pesan yang ada di email maupun chat yang Anda terima. Anda dipersilakan untuk tidak membaca hal itu apabila Anda tidak mengenal nama pengirimnya ataupun karena alamat email maupun nomor yang digunakan terlihat mencurigakan.
Selain itu, berhati-hati dalam membuka link yang Anda terima secara cuma-cuma. Perhatikan isi teks dan informasinya, kurangi rasa penasaran Anda pada tawaran menarik dan menggiurkan, akan tetapi dikirim oleh orang yang tidak dikenal supaya Anda tidak meng-klik link yang berbahaya. Jika Anda masih ingin membukanya, jangan mengklik tautan di email atau halaman web, ketik alamatnya di browser secara manual.
3. Menggunakan kata sandi dan autentifikasi 2 kali pada setiap akun Anda
Penggunaan kata sandi pada akun Anda merupakan hal yang pasti dilakukan. Anda dapat memilih kata sandi yang bisa Anda ingat tetapi tidak mudah untuk ditebak oleh orang lain. Jangan menggunakan satu kata sandi untuk semua akun Anda untuk mencegah penyebaran kebocoran data. Selanjutnya, Anda dapat meningkatkan keamanan dengan menggunakan fitur autentifikasi 2 kali pada akun Anda.
4. Jangan berikan alamat email, nomor ponsel, kata sandi, kode OTP Anda secara sembarangan kepada orang lain
Anda perlu menjaga informasi diri dengan tidak membagikannya kepada orang lain di dunia digital. Jika ada permintaan untuk mengisi informasi diri, Anda diharapkan dapat mengetahui tujuan dan membaca ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, Anda perlu membaca syarat dan ketentuannya dengan seksama. Lalu, kata sandi, kode OTP maupun kata kunci lainnya tidak dibagikan kepada orang lain ataupun dicatat di tempat yang bisa diketahui oleh orang lain untuk mencegah kebocoran data.
5. Berhati-hati dalam membagikan jaringan Wifi atau menggunakan jaringan Wifi
Jaringan Wifi yang digunakan diharapkan merupakan jaringan pribadi dan aman digunakan. Melalui Wifi, ancaman malware dapat terjadi. Anda perlu membedakan akses jaringan Wifi untuk tamu dan memilih dengan cermat jaringan Wifi yang digunakan di tempat umum. Apabila ada akses VPN atau jaringan pribadi virtual, Anda dapat menggunakannya ketika hendak nyambung ke jaringan publik.
Penulis: Shania Dea Menany Soputan
Editor: Mega