 |
| Ilustrasi. |
Vnn.co.id, Gaya Hidup - Banyak dari masyarakat menolak orang-orang yang kecanduan pada narkoba ataupun alkhohol. Kata kecanduan pun memberi penilaian negatif pada mereka yang mengalaminya. Namun tahukah Anda, bahwa kecanduan tidak hanya terjadi apabila seseorang menggunakan narkoba atau bahan yang membuat candu saja, loh!
Jika dilihat dari arti kata "kecanduan", menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 5.0 menyatakan bahwa kecanduan merupakan keadaan kejangkitan suatu kegemaran hingga melupakan hal-hal yang lain, atau ketagihan akan sesuatu hingga menjadi ketergantungan.
Di sisi lain, kecanduan merupakan aktivitas yang membuat seseorang senang. Pecandu akan sangat menikmati kegiatannya tersebut. Perilaku yang berubah menjadi kecanduan merupakan perilaku yang berubah menjadi negatif bagi diri. Atau secara sosial, seorang pecandu akan terlihat berperilaku di luar dari kenyataan yang umumnya terjadi. Oleh karena itu, kecanduan tidak hanya mengenai kecanduan narkoba dan atau alkohol, tetapi bisa juga kecanduan bermain judi, kecanduan kerja, kecanduan bermain game, hingga kecanduan sex yang secara umum dikenal sebagai kecanduan perilaku.
Untuk mengenali apakah diri ini telah kecanduan pada sesuatu, memang merupakan proses yang kompleks karena kecanduan itu sendiri bukan sesuatu gen yang turun-temurun, yang dapat dideteksi melalui alat medis ataupun bukan sesuatu yang mudah disadari oleh individu. Akan tetapi, kecanduan dapat dilihat atau dideteksi sejak dini dengan melihat tanda-tanda umum yang dimiliki oleh pencandu.
Berikut ini vnn.co.id rangkumkan tanda-tanda kecanduan pada diri:
1. Tetap melakukannya meski memiliki dampak negatif yang sangat jelas
Setiap tindakan pecandu pasti membawa akibat atau dampak pada diri pecandu. Konsekuensi yang dirasa merupakan konsekuensi yang merugikan diri pada aspek kehidupan Anda. Seseorang yang kecanduan mampu untuk mengabaikan maupun membenarkan dampak tersebut untuk tetap mempertahankan perilakunya. Dalam hal ini, peran lingkungan sekitar terutama orang-orang terdekat sangat penting untuk mengenali dan memperhatikan tanda ini pada orang lain.
2. Tidak menghiraukan situasi sosial
Individu yang telah kecanduan cenderung tidak tertarik pada kegiatan sosial karena hal itu tidak melibatkan perilaku kecanduannya. Pecandu mengorbankan kehidupan sosial untuk melakukan kecanduannya.
3. Menderita ketika tidak dapat melakukan kecanduannya
Seorang pecandu tidak dapat hidup tenang apabila tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukannya. Hal ini sangat jelas terlihat pada pencandu narkoba/alkohol hingga seringkali masa rehabilitasi sangat membantu untuk mengurangi penderitaan fisik maupun emosi ketika melepas perilaku candu tersebut. Namun kecanduan yang bersifat non-zat mengalami penderitaan secara emosional.
4. Menjaganya menjadi rahasia diri
Pecandu yang menyadari bahwa perilakunya bukanlah perilaku yang umum dan dapat diterima oleh lingkungan, membuatnya memutuskan untuk merahasiakan perilaku tersebut. Hal ini untuk menjauhkan diri dari penilaian maupun campur tangan orang lain atas perilakunya. Lingkungan sekitar pecandu perlu lebih peka atas perilaku pecandu dan tanda-tanda kecanduan yang menyertainya.
5. Kesulitan mengontrol diri
Pengontrolan diri merupakan tindakan utama yang membuat seseorang tidak mengalami kecanduan. Ketika pengontrolan diri tidak ada, kecanduan dapat hadir dalam dirinya. Hal ini bisa dimulai karena peningkatan toleransi diri atas hal yang dilakukan. Selanjutnya ketika pecandu ingin menghentikan kebiasaannya maupun membatasinya, pecandu akan kesulitan untuk mengendalikan dirinya dengan benar.
6. Selalu ada alasan ketika ada orang lain yang peduli
Kecenderungan lain dari pecandu adalah menyampaikan berbagai alasan untuk menyangkal perilaku kecanduannya. Pecandu akan berusaha untuk membenarkan perilaku kecanduannya sekalipun ada orang lain yang memperhatikan dan hendak membantu.
Penulis: Shania Dea Menany Soputan
Editor: Mega
