Deddy Corbuzier. |
Vnn.co.id, Kesehatan - Baru-baru ini, warganet digemparkan dengan berita yang mengabarkan Deddy Corbuzier mengalami
badai sitokin usai terpapar virus Covid-19. Lantaran hal ini, mantan
suami Kalini Ocktaranny itu sempat rehat dari media sosial selama dua pekan
terakhir. Ia pun menuliskan kondisi sebenarnya di akun Instagram pribadi
miliknya @mastercorbuzier bahwa dirinya sempat mengalami kritis dan hampir
kehilangan nyawa. Ia pun menuliskan bahwa dirinya mengalami badai sitokin
tanpa gejala apapun, tetapi kondisi paru-parunya telah rusak 60% dalam kurun
waktu hanya dua hari.
Lantas, apa sebenarnya badai sitokin itu?
Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Badai sitokin adalah salah satu komplikasi yang timbul pada saat penderita terpapar virus covid-19. Hal ini terjadi lantaran respons tubuh yang tak terkontrol disebabkan tubuh terlalu banyak melepaskan protein sitokin ke dalam darah, sehingga membuat organ tubuh terganggu fungsinya.
Pada umumnya, sitokin adalah protein yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Saat kondisi normal, sitokin ini dapat membantu sistem imun untuk melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Namun, apabila jumlahnya terlalu banyak, justru akan menyebabkan kerusakan fungsi organ tubuh, dan itulah yang dinamakan Badai Sitokin.
Kondisi seperti ini juga menyebabkan penderitanya mengalami sesak nafas karena menyerang paru-paru. Paru-paru mengalami peradangan cukup parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras melawan virus yang masuk. Selama peradangan, sistem imun juga ikut melepas racun dan jaringan paru-paru. Sehingga paru-paru mengalami keruskan dan organ-organ tubuh mengalami gagal fungsi. Oleh karena itu, penderita yang mengalami seperti ini harus segera ditangani agar tidak berujung pada kematian.
Dikutip
VNN.co.id dari sumber alodokter, gejala badai sitokin yakni :
- Sesak napas selama 6-7 hari setelah gejala Covid-19
- Ruam di kulit
- Kelelahan
- Pembengkakan di tungkai
- Mual dan muntah
- Nyeri otot dan persendian
- Demam dan kedinginan sampai menggigil
- Sakit kepala
- Batuk
- Kejang dan sulit mengendalikan gerakan
- Kebingngan dan halusinasi
- Tekanan darah rendah
- Pengumpulan darah
1
Penanganan Badai Sitokin
Umumnya,
penderita Covid-19 yang mengalami badai sitokin memerlukan perawatan khusus di
Unit Perawatan Intensif (ICU). Adapun langkah penanganan yang dilakukan oleh
dokter sebagai berikut :
- Pemantauan tanda-tanda vital, yang meliputi tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh secara teratur
- Pemasangan mesin ventilator
- Pemberian cairan melalui infus
- Pemantauan kadar elektrolit
- Cuci darah
- Pemberian obat anakinra untuk menghambat aktivitas sitokin
Setelah melihat
pemaparan di atas, ternyata serem, ya guys! Maka, masyarakat diminta berperan aktif
dalam melakukan upaya pencegahan Virus Covid-19. Lindungi diri, keluarga, dan
orang di sekitar Anda dengan mematuhi protokol kesehatan dan menjaga daya tahan
tubuh serta mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.