Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama, Orang Tua Senang Anaknya Kembali ke Sekolah -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama, Orang Tua Senang Anaknya Kembali ke Sekolah

, 8/30/2021 09:30:00 PM

Pelajar mengenakan pelindung wajah sebelum mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM): tirto.id.


Vnn.co.id, Jakarta - Diizinkannya pembelajaran tatap muka (PTM) mulai hari ini, Senin (30/8/21) di sejumlah daerah PPKM level 1-3, mendapat tanggapan baik dari masyarakat, terutama para orang tua siswa. 


Salah satunya Sri (54), ia mengaku senang anaknya yang sekarang duduk di kelas 12 SMK untuk kembali sekolah secara tatap muka dengan para guru. Karena sebelumnya, ia merasa khawatir dengan anaknya yang menduduki tingkat akhir akan ketinggalan pembelajaran dikarenakan pembelajaran daring yang kurang efektif menurutnya. Padahal, ujian kelulusan hanya tinggal menghitung bulan saja.


“Sekarang, sudah hanya tertinggal beberapa bulan lagi anak saya akan ujian kelulusan. Jadi, saya merasa khawatir bila pembelajaran dilakukan secara daring, karena menurut saya kurang efektif. Jadi, saya sebagai orang tua murid setuju dan senang mendengar bahwa sekolah akan kembali menggelar kegiatan pembelajaran secara tatap muka,” ujar Sri saat kepada vnn.co.id, Senin (30/8).


“Kalau di rumah saja, anak saya suka keluyuran, main bersama teman-temannya bukannya belajar di rumah. Jadi, saya merasa khawatir apalagi yang tadi saya bilang dikit lagi, kan ujian kelulusan. Tapi, tetap protokol kesehatan di sekolah yang ketat harus diterapkan,” imbuhnya. 


Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menegaskan dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021), bahwa vaksinasi Covid-19 menjadi syarat yang paling utama bagi para tenaga pendidik atau guru. Kegiatan pembelajaran tatap muka secara fisik dilakukan di 610 sekolah di wilayah ibu kota. 


Dilansir Kompas.com, sejumlah sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Pada gerbang sekolah para siswa dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya. Lalu, orang tua murid yang mengantar anaknya untuk bersekolah hanya diperbolehkan mengantar sampai ke depan gerbang sekolah saja. Usai dicek suhu tubuh, para siswa juga diwajibkan mencuci tangannya dengan mesin air yang telah disediakan pihak sekolah, dan memakai masker tentunya. Setelah itu, barulah para siswa diperbolehkan untuk memasuki ruangan belajar masing-masing. 


Kapasistas ruang kelas juga hanya diperbolehkan untuk dimasuki siswa/i sebanyak 50 persen untuk jenjang SD-SMA/SMK sederajat dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter. Sedangkan, untuk PAUD dan SLB maksimal 5 peserta didik per-kelas dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter. 


Materi pembelajaran yang diajarkan merupakan esensial dengan durasi waktu yang bervariasi seperti SMA/SMK sederajat maksimal 35 menit yang dilakukan secara lima kali atau 175 menit dalam seminggu, SMK sederajat maksimal 35 menit yang dilakukan tiga kali atau 150 menit dalam seminggu, SD sebanyak maksimal 35 menit yang dilakukan tiga kali atau 150 menit dalam seminggu, sedangkan PAUD hanya maksimal 30 menit yang dilakukan dua kali atau kurang lebih 60 menit dalam seminggu. 


Rep: Nisrina Fithriyah

Red: Mega

TerPopuler

close