Ilustrasi. |
Vnn.co.id, Jakarta - DKI Jakarta dinobatkan sebagai salah
satu kota dengan perencanaan terburuk pada platform arsitektur skala
global, Rethinking The Future (RTF). Pembangunan infrastruktur yang
tidak terencana menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam rilisnya, RTF mencantumkan 10
daftar kota-kota yang memiliki tata kota yang ‘cacat’, beserta alasan
kontekstualnya masing-masing. Jakarta berada di urutan pertama pada daftarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut jajaran Pemprov DKI akan mempelajari
setiap indikator penilaian yang dibuat RTF.
“Nanti akan kami pelajari, apa iya
Jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya? Kami akan pelajari,”
ujarnya kepada wartawan di Kantor Balai Kota Jakarta Pusat, Senin (23/8/2021)
--dilansir dari Tribunjakarta.com.
Ariza mengatakan, Pemprov DKI akan terus
berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas Jakarta dari semua sektor.
“Prinsipnya, semua Gubernur dari dulu
sampai sekarang berusaha menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih baik, semua
aspek, semua sektor, termasuk tata kotanya,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa memang tidak
mudah mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta.
Dikutip dari metro.sindonews.com,
“Memang tidak mudah, kita fokus pada pengendalian banjir, transportasi, Alhamdulillah,
ya mendapat perbaikan-perbaikan sana-sini. Masalah air bersih, polusi udara,
penghijauan, pendidikan, kesehatan sekarang dituntut juga tata kota. Tentu kita
akan perbaiki Jakarta menjadi kota yang lebih baik sejajar dengan kota-kota di
dunia,” ungkapnya.
Selain akan mempelajari tata kota
di Jakarta, Ariza juga akan memastikan apakah penilaian yang dibuat oleh RTF
sudah sesuai dengan fakta lapangan atau tidak.
Dengan adanya penilaian tersebut, bukan
berarti Ariza tidak akan melakukan perbaikan terhadap Jakarta. Ia berharap
Jakarta akan menjadi kota yang dapat disejajarkan dengan kota-kota besar
lainnya.
"Semua akan diperbaiki,
Jakarta menjadi kota yang lebih baik sejajar dengan kota-kota besar di dunia,"
tuturnya.
Sebelumnya, RTF merilis artikel daftar
kota-kota yang disorot memiliki tata kota yang buruk. Dalam isinya, RTF
menyebut Jakarta sebagai ‘tempat dengan desain terburuk’ di Bumi. Hal ini dikarenakan
Jakarta merupakan Ibu kota yang padat, dicekik asap, serta tenggelamnya kota
dalam air yang tercemar.
Pada artikel tersebut, dijelaskan
juga bahwa intervensi perencanaan selama beberapa dekade telah membawa Jakarta
menjadi seperti sekarang ini. Ruang terbuka hijau yang tidak memadai, kemacetan
lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota yang tidak terencana berkontribusi
besar pada situasi ini.
Faktor lain penyebab Jakarta
menjadi kota dengan perencanaan terburuk menurut RTF adalah pembangunan
infrastruktur yang berada di tangan pemerintah daerah, sehingga mempersulit kemungkinan
pelaksanaan proyek jangka panjang.
Selain Jakarta, terdapat beberapa
kota lain yang turut menjadi sorotan RTF, di antaranya Dubai, Uni Emirat
Arab; Brasilia, Brasil; Atlanta, Georgia, Amerika Serikat; Sao Paulo, Brasil; Boston,
Massachusetts, Amerika Serikat; Missoula, Montana, Amerika Serikat; Naypyidaw,
Myanmar; New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat; serta Dhaka, Bangladesh.
Rep: Nur Ilman
Red: Mega