iPhone sebagai Simbol Kekayaan bagi Kaum Millenial, Kok Bisa? -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

iPhone sebagai Simbol Kekayaan bagi Kaum Millenial, Kok Bisa?

, 8/20/2021 01:15:00 PM

 

Stuart Miles Photo.

Vnn.co.id, Gaya Hidup - Penggunaan Gawai di era yang Modern ini, sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, kegunaannya bukan hanya untuk sekedar menelpon atau mengirim pesan singkat. Gawai juga bisa digunakan untuk mencari Informasi, berhubungan secara visual dengan orang-orang yang sedang tidak di sekitar kita (Video Call), bermain game, dan banyak lagi kegunaannya. Dari banyaknya kegunaan tersebut, ada yang memberikan dampak positif untuk kita. Namun, ada juga yang membuat gawai menjadi pemenuh hasrat, dan simbol tertentu, sebagai tanda kekayaan atau sebagai sebuah gengsi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah iPhone.


Kegunaan iPhone sekarang tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi kegunaannya juga sebagai simbol tertentu dan tanda untuk pemiliknya, agar terlihat kaya dan keren. Tanda inilah yang membuat para pemilik gawai tersebut merasakan kepuasan dan kegembiraan. Sebuah artikel yang ditulis oleh Prisilia dan Priatmojo mengatakan bahwa desain produk Apple juga unik, sehingga saat menggunakan produk ini, gengsi-pun akan secara otomatis meningkat. Faktor terakhir ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak millenial lebih memilih menggunakan iPhone dibandingkan Android.


Dilansir di dalam laman Hitekno, memang saya akui bahwa desain iPhone amatlah elegan, terutama dengan bentuknya yang terlihat simple dan luxury. Akan tetapi jika pembeli hanya mengincar sebuah kemewahan agar terlihat kaya dan keren, berarti kegunaan iPhone yang awalnya hanya sebagai sebuah gawai sudah berubah menjadi sebuah simbol kekayaan bagi pembelinya.


Banyaknya Millenial memilih menggunakan iPhone seperti yang saya kutip di atas tadi menandakan bahwa mereka memenuhkan hasrat mereka dengan membeli iPhone sebagai gawai mereka, yang diyakini bahwa kegunaan fitur di dalam gawai tersebut tidak diperlukan, mereka hanya mengincar gengsinya saja agar mereka terlihat kaya.

 

Terdapat lagi dalam salah satu jurnal yang dituliskan oleh Pricillia, Pratidina, dan Herwanto tentang iPhone sebagai merek mewah dan pengaruhnya ke sosial menyatakan bahwa dengan alasan subjektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu, dalam konsep ini persepsi pengguna menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya. Yang dimaksud di sini, bahwa gawai tersebut hanya untuk memenuhi hasrat mereka yang berdasarkan emosional, yang dimaksud emosional adalah rasa ingin memiliki, rasa senang, dan bangga karena mempunyai gawai tersebut.


Bisa kita artikan juga yang terdapat dalam kutipan tersebut bahwa sebenarnya seseorang akan membeli iPhone yang sudah lama sekalipun demi kelihatan bahwa dirinya kaya. Persepsi tersebut membutakannya dan membuatnya  membeli iPhone tersebut. Padahal dengan harga  iPhone yang lama, kita dapat membeli gawai yang lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan kita.

 

Simbol ini sudah menjadi tolak ukur kebanyakan millenial, yang menganggap bahwa Android sebagai gawai yang murah dan tidak keren. Terbukti bahwa kegunaan gawai di era modern ini bukan hanya sebagai kebutuhan sehari-hari, tetapi juga gaya hidup yang harus dipenuhi para pembelinya.


Jangan sampai kita membeli iPhone yang sudah ketinggalan demi mendapatkan gengsi tersebut. Apalagi hanya membeli iPhone baru karena hanya sebuah gengsi, lebih baik membeli sesuai kebutuhan dan tentunya jika budget kita memang mencukupi. Karena apapun gawainya, yang penting itu memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan memenuhi hasrat dan gengsi diri. 


Penulis: Reivandy Arfian

Editor: Mega

TerPopuler

close