Ilustrasi orang berdoa: backschool.com. |
Vnn.co.id, Religi – Hari Jumat merupakan hari istimewa bagi Umat
Islam. Bahkan dikisahkan dalam Ihya’ Ulumuddin-nya Imam al-Ghazali,
dalam hadis yang diriwayatkan Anas ra. Nabi SAW menceritakan bahwa Jumat berada
dalam kedua telapak tangan Jibril dengan wujud seorang yang sangat putih (bercahaya).
Jibril lalu menyampaikan perintah Rabb-nya tentang kewajiban salat Jumat,
dan mengatakan bahwa Jumat adalah hari raya bagi kaum mukmin (‘Idul mukminin)
yang mana terdapat suatu waktu yang baik untuk berdoa di hari itu.
Ada beberapa peristiwa besar yang menjadi penanda di hari yang berjuluk Sayyidul Ayyam (rajanya hari) ini, di antaranya ialah diciptakannya Nabi
Adam as., dimasukkannya ia ke surga, dan diturunkannya ia ke bumi, dan hari
wafatnya. Pada hari Jumat pula kiamat akan terjadi, turunnya malaikat ke
langit, serta hari di mana orang-orang dapat melihat Rabb-nya di surga kelak. Wallahu
a’lam. (disarikan dari hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Kitab Ihya’
Ulumuddin hlm. 179)
Masih banyak lagi kejadian-kejadian yang belum sempat terulas dalam artikel
sederhana ini. Namun terlepas dari itu semua, kita sebagai umat Muslim
disunnahkan melakukan hal-hal yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW yang
telah tertulis di banyak kitab ulama-ulama salafi.
Kesunnahan-kesunnahan yang biasa kita kenal ialah anjuran terhadap
orang-orang muslim menjelang dilaksanakannya ibadah salat Jumat, dari hari Kamis
hingga menjelang dilaksanakannya ibadah tersebut.
Namun, artikel kali ini lebih fokus
ke pembahasan amalan-amalan istimewa dan utama untuk dilakukan di hari Jumat. Di
antaranya ada empat amalan yang dikemukakan oleh Syekh Ali Jaber (yang terekam
dalam buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan) .
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi SAW berpesan:
Perbanyaklah shalawat kaepadaku pada hari Jumat,
sesungguhnya ia disaksikan, disaksikan oleh para malaikat. Sungguh, sekali-kali
tidaklah salah seorang dari kalian bershalawat kepadaku, kecuali shalawatnya
akan ditampakkan kepadaku hingga dia selesai. (HR Ibnu Majah)
Bahkan pada sebuah hadis diungkapkan keutamaan bershalawat pada hari Jumat,
Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di
hari Kiamat di setiap tempat adalah orang yang paling banyak bershalawat
kepadaku di dunia. Barangsiapa bershalawat kepadaku di hari Jumat dan malam
Jumat, maka allah akan memenuhi 100 hajatnya; 70 hajat akhirat dan 30 hajat
dunia, kemudian Allah menyerahkannya kepada malaikat untuk mengantarkan dalam
kuburnya layaknya mengantarkan hadiah. Malaikat memberitahuku nama, nasab bahkan
keluarganya dari siapa saja yang bershalawat kepadaku, kemudian aku tetapkan
catatan di atas kertas putih yang ada padaku. (HR al-Baihaqi)
Sehingga, kata Syekh ali Jaber, pada hari Jumat kita diperbolehkan meninggalkan
seluruh dzikir untuk memfokuskan diri bersholawat kepada Rasulullah SAW.
Membaca Surah al-Kahfi
Telah jelas bahwa barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi pada hari jumat,
ia akan disinari di antara dua jumat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
Dari Abu Sa’id al-Khudri, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, siapa yang membaca
surah al-Kahfi pada hari Jumat, maka iakan disinari dengan cahaya selama masa
antara dua Jumat (seminggu). (HR al-Hakim)
Pada riwayat lain, disebutkan yang membaca al-Kahfi hari Jumat akan
disinari cahaya antara dia dan Ka’bah. Diriwayatkan oleh ad-Darimi.
Syekh ali Jaber menerangkan kebolehan membaca surah ini dengan dibagi. Sebab
jumlah ayatnya 110 ayat, akan terasa berat bagi orang yang belum terbiasa. Maka
dari itu, cara membacanya ialah dengan membaginya ke beberapa halaman pada
waktu subuh, sebelum salat Jumat, setelah salat Jumat, dan sisanya dilanjutkan
setelah asar. Dengan begitu tuntaslah bacaan surat al-Kahfi kita.
Oleh karena Islam itu agama yang penuh dengan kemurahan, maka rukhsa bagi
yang belum bisa membaca Alquran dapat menyimak atau mendengarkan murattal surah
al-Kahfi, yang Insya Allah pahalanya sama dengan membaca Alquran.
Berdoa di Hari Jumat
Sebagaimana diketahui, hari Jumat adalah hari istimewa yang paling mustajab
untuk berdoa. Bahkan disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
SAW berkata terdapat suatu waktu yang pasti dikabulkan doanya dan tidak akan
ditolak,
Sesungguhnya pada hari Jumat itu terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang
hamba Muslim bertepatan dengannya sedang dia berdiri shalat berdoa memohon kebaikan
kepada /allah, melainkan Dia akan memberikan hal itu kepadanya. (HR Muslim)
Kata Syekh ali Jaber, waktu itu, menurut pendapat terkuat ialah satu jam sebelum
waktu ashar berakhir. Ia memisalkan, apabila waktu Magrib itu pukul 6 maka
waktu mustajab itu dimulai pukul 5 sore.
Ia lalu mengisahkan para alim-ulama di Madinah yang kebiasaannya mengajar
ilmu atau sedang membahas masalah agama, mereka (alim-ulama itu) akan pulang
dan meninggalkan semua urusannya untuk menjemput waktu mustajab itu.
“Masing-masing sibuk berdoa,” kata Syekh Ali Jaber.
Bersedekah pada Waktu Subuh
Syekh ali Jaber menjelaskan bahwa Allah selalu mengaitkan sedekah, infak
dengan salat, seperti halnya dalam QS al-Baqarah ayat 3.
Ulama tersebut menekankan di waktu subuh. Mengapa? Sebab ada dua malaikat
yang berdoa di waktu subuh, yang pertama mendoakan kebaikan bagi orang-orang
yang berinfak pada waktu subuh.
Allahumma a’thi munfiqan kholafan
Ya Allah, berikanlah balasan yang berlipat ganda bagi yang berinfak.
Lalu malaikat kedua mendoakan orang-orang kikir di waktu subuh.
Allahumma a’thi mumsikan talafan
Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang kikir, pelit.
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan kesempatan untuk taat dan berbakti, Aamiin.
Red: Mega