Orang pakai masker: Haibunda. |
Vnn.co.id, Internasional – Memburuknya kondisi di tengah pandemi Covid-19
ini, sebenarnya pemerintah sudah banyak mengupayakan pengontrolan maupun
pencegahan terhadap hal-hal yang memicu kerumunan dan menyebabkan penularan.
Namun, tak seluruhnya masyarakat dapat menerima kebijakan tersebut dan membenarkan
bahwa aturan-aturan yang ditetapkan merupakan suatu langkah yang baik untuk
upaya perlawanan terhadap virus yang entah kapan akan musnah dan selamanya
menghilang dari muka bumi ini.
Bahkan, justru baru-baru ini beberapa daerah menunjukkan perlawanannya
dengan usaha menghalang-halangi pemerintah untuk melakukan upaya pencegahan menyebarnya
virus ini.
Miris sekali jika melihat hal demikian. Terlepas dari itu semua–penolakan dan
lain-lain, terbesit kata rindu akan kebebasan dari segala aturan dan interaksi
sosial yang dibatasi.
Sebagaimana yang terjadi di beberapa negara ini, mereka dapat menekan kasus
corona dengan keberhasilan memvaksinasi lebih dari 50 persen warganya. Sehingga
kehidupan menuju normal mulai diberlakukan dengan membebaskan penduduknya dari
pemakaian masker. Hal ini tak terlepas pula peran kepatuhan warganya.
Berikut daftar negara yang bebas masker:
Amerika Serikat
Didukung oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat
memperbolehkan penduduknya melepas masker dengan beberapa syarat.
Di antaranya ialah telah mendapatkan dua dosis vaksin corona, berkumpul
dengan teman yang juga sudah divaksin, dan bepergian dengan menjauhi kerumunan.
Bahkan hal ini didukung oleh Joe Biden, orang nomor satu di AS tersebut
menyebutkan bahwa kondisi normal dan bebas Covid-19 ditargetkan pada 4 Juli
mendatang.
Bhutan
Wilayah yang berdekatan dengan India dan China agaknya bukan halangan untuk
mengendalikan Covid-19 bagi “Negara Naga” itu.
Sekitar lebih dari 90 persen orang dewasa di negara ini telah berhasil
divaksinasi dalam dua minggu tanpa memberlakukan lockdown yang ketat.
Bahkan sejak awal pandemi, Bhutan hanya melaporkan satu kasus kematian.
China
Negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 pertama kali sepanjang
sejarah itu, merupakan negara yang paling berdampak perekonomiannya.
Namun siapa sangka jika China menjadi negara yang paling awal melaporkan keberhasilannya
menanggulangi Covid-19 dan telah membebaskan warganya berkumpul tanpa masker.
Bahkan negara berjuluk “Tirai bambu”
itu kini perlahan membuka kembali tempat-tempat hiburan dan restoran hingga
hotel.
Australia
Ketika kasus Covid-19 semakin tak terkendali, “Negara Kanguru” ini cepat
tanggap dalam mengendalikan kondisi di negerinya.
Pemerintah segera melakukan lockdown dengan sangat ketat dalam
rangka menanggulangi penyebaran yang semakin meluas. Selain itu, tanggapan dari
masyarakatnya yang patuh membuat keadaan di negara itu cepat membaik dan
tertanggulangi dengan baik.
Kini, Australia telah mengizinkan para turis memasuki wilayahnya, namun sebatas
dari negara sudah yang bebas dari Covid-19, seperti Selandia Baru.
Meski demikian, warganya tetap dianjurkan untuk tetap memakai masker saat
melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum dan ketika berada di rumah
sakit.
Hungaria
Perdana Menteri Viktor Orban mengaku telah berhasil memvaksinasi hampir 5
juta warganya. Bahkan ia pun mengatakan, saat ini adalah saat yang tep untuk berpisah
dengan masker dengan ucapan “Good bye”.
PM Hungaria itu juga mengatakan akan mencabut sebagian besar aturan pembatasan
jam malam. Selain itu, publik juga diizinkan mengadakan pertemuan hingga 500
orang dengan syarat di ruangan terbuka dan hanya warga yang memiliki kartu
vaksinasi diperbolehkan mengadakan acara di ruangan tertutup.
Korea Selatan
Negara ini telah terlebih dahulu diberitakan membebaskan warganya dari
masker. Sedangkan baru-baru ini, Korea Selatan (Korsel) mengumumkan bahwa
masker tidak lagi diperlukan di luar ruangan mulai Juli mendatang, khusus warga
yang telah divaksin.
Hal ini merupakan upaya mendorong orang-orang tua mau melakukan vaksinasi. Sebagaimana
tagetnya, yakni memvaksinasi lebih dari 70 persen penduduknya pada September
mendatang.
Israel
Sejak April, negara ini telah membebaskan warganya dari masker sebab hampir
lima puluh persen penduduknya telah mendapatkan vaksinasi penuh.
Namun sejumlah pembatasan masih tetap dilakukan guna mencegah munculnya varian
baru.
Selandia Baru
Aturan wajib bermasker telah dilonggarkan sejak September 2020 di negara
ini. Hal ini berkat peran Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam menaggulangi
pandemi ini.
Bahkan, perdana menteri itu mendapatkan banyak pujian sebab negaranya
menjadi salah satu negara dengan cerita sukses penanganan pandemi.
Pemerintahan Selandia Baru melakukan lockdown segera setelah
dilaporkan sebanyak 2600 kasus dan 26 kematian Covid-19.
Justru pada pertengahan Mei, negara ini telah mengizinkan gelaran konser
musik di Eden Park Stadium, Auckland dengan 50 ribu penonton tanpa aturan jaga
jarak maupun memakai masker.
Red: Mega