Penampakan mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga sekitar Januari 2015 lalu (beritasatu.com). |
Vnn.co.id, Internasional – Ditemukannya mayat-mayat hanyut di Sungai Gangga
beberapa waktu lalu membuat banyak orang tercengang, hingga membuat Polisi India
memasang jaring di sepanjang sisi sungai yang diagungkan kesuciannya oleh umat
Hindu itu.
Baru-baru ini, pejabat senior India Manoj Kumar Singh mengungkapkan perkiraan
penghanyutan jenazah-jenazah itu diakibatkan kemiskinan dan ketakuan warga di
daerah terpencil akan Covid-19.
Dilansir detik.com dari memo Reuters, Singh juga
mengungkapkan beberapa kemungkinan alasan lonjakan dibuangnya jenazah di Gangga,
kurangnya dana untuk membeli bahan-bahan kremasi, seperti kayu bakar. Alasan kepercayaan
agama di beberapa komunitas, dan keluarga yang meninggalkan korban Covid-19 sebab
takut tertular penyakit.
Ia lalu meminta para pejabat desa untuk memastikan tidak ada lagi jenazah
yang dibuang ke air dengan mengatakan bahwa pemerintah negara bagian akan membayar
masing-masing keluarga miskin jenazah 5000 rupee (Rp 975 ribu) untuk biaya
kremasi atau penguburan jenazah.
Selain itu, polisi juga diminta untuk terus berpatroli guna menghentikan
praktik pembuangan jenazah semacam itu.
Beberapa media mengait-ngaitkan jumlah jenazah yang dibuang di Sungai
Gangga dan beberapa anak sungai lain dengan pandemi ini. Namun, negara bagian
Uttar Pradesh di Utara India belum buka suara mengenai penyebab kematian
jenazah-jenazah tersebut.
Diketahui, India mencatat 4000 kasus kematian dan sekitar kasus baru Corona
dalam 24 jam terakhir. Lonjakan tersebut menyebabkan penumpukan di krematorium
dan melipatgandakan biaya upacara pemakaman.
Red: Mega