Kunjungan Kerja Tiga Menteri di Gresik, Wabup Bu Min Sampaikan Kekurangan Pupuk Petani -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Kunjungan Kerja Tiga Menteri di Gresik, Wabup Bu Min Sampaikan Kekurangan Pupuk Petani

, 3/13/2021 04:09:00 PM

 

Wabup Gresik Aminatun Habibah (kiri) dan tiga menteri serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (12/3/21).

Vnn.co.id, Gresik – Kunjungan kerja dalam rangka panen raya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik pada Jumat (12/3/21), oleh 3 Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disambut Wabup Gresik Aminatun Habibah dan elite Forkopimda Kabupaten Gresik.

Di antara tiga menteri tersebut, ialah Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Luthfi Menteri Perdagangan (Mendag), dan Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian (Mentan).

Pada kesempatan tersebut, para menteri memuji dan bangga dengan produk pertanian Jawa Timur, salah satunya ialah Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengaku bangga sebab produk pertanian Jatim dapat menembus pasar di 27 negara.

"Sungguh membanggakan, produk pertanian di Jawa Timur yang diekspor beragam, mulai dari okra, sarang burung, jamur, cengkeh, kopi, dan lain-lain," kata Erick.

Sedangkan Menteri Yasin Limpo mengatakan, pihalnya akan memperbanyak permintaan pupuk untuk petani. Selama masa pandemi ini, hanya 78 persen yang dialokasikan untuk pupuk subsidi.

"Jangan bersandar pada pupuk subsidi,  pupuk organik saja. Sepanjang dunia pertanian, pasca panen itu harus diperhitungkan. Sebab, pertanian tidak pernah ingkar janji. Pertanian gak boleh nganggur lebih 14 hari. Hasil pertanian 1 hektare  lahan saja minimal raup keuntungan jutaan rupiah. Nantinya beras bisa diekspor dan Gresik bisa jadi lokomotif ketahanan pangan," ungkap Syahrul Yasin Limpo.

Wabup Gresik Bu Min, sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi bantuan pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian untuk pertanian di Kabupaten Gresik.

Ia menyampaikan bahwa selama ini petani Kabupaten Gresik kekurangan pupuk. "Pupuk di Kabupaten Gresik belum mencukupi untuk para petani, karena hanya meng-cover 37 persen dari kebutuhan musim tanam," kata Bu Min.

Dalam kesempatan itu pula, Bu Min juga menyampaikan bahwa Kabupaten Gresik memiliki luas sawah 37.941,4 hektare dan 23.763,2 hektare tegalan. "Dari areal tersebut, rata-rata per hektare sawah di wilayah Desa Tambakrejo bisa menghasilkan 6,6 ton per hektare untuk gabah kering," tuturnya.

Dia juga melaporkan, jika Gresik juga memiliki produksi jeruk nipis dengan potensi produksi sebesar 600 ton per tahun. Di mana, saat ini sudah disertifikasi sebagai varietas unggulan lokal daerah.

"Saat ini, harga jeruk nipis sangat murah, yaitu hanya Rp 600 per kilogram. Mohon bantuan solusi dari Pak Menteri untuk hal ini," katanya.

Sementara, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan perlunya penguatan sektor hulu untuk pengembangan sektor pertanian.

"Setelah itu ke pasca panennya. Makin sedikit kerugian atau kehilangan, makin bagus. Oleh karena itu, cara-cara terampil dan mekanisasi menjadi pilihan kita untuk pertanian hari ini dan esok," tuturnya menanggapi laporan Wabup Gresik tersebut.

Mentan kemudian menjelaskan soal proses kemasan budi daya jeruk nipis di Gresik dan pengolahannya. Sesudah itu marketplace-nya. "Sepanjang ini mampu dikooperasikan dengan baik, maka hasilnya juga pasti akan tinggi," ucapnya.

Mentan juga mengingatkan para petani untuk mulai memikirkan mengenai persediaan air untuk antisipasi musim kemarau. "Musim saat ini agak ekstrem, persediaan air harus bisa dipikirkan mulai dari sekarang jelang musim kemarau," pungkasnya.

Red: Mega

TerPopuler

close