 |
| Masjid apung yang terseret banjir hingga ke tengah laut, Rabu (10/2/21). |
Vnn.co.id, Pacitan - Bencana alam banjir yang melanda mengakibatkan sebuah masjid apung hanyut terseret arusnya hingga tengah laut, Rabu (10/2/21). Masjid dengan kerangka kayu tersebut mengapung sejauh 1 km dari bibir Pantai Pancer Dor, Kecamatan Pacitan.
Menariknya, bangunan berukuran 10x10 meter itu terlihat masih kokoh dan utuh di atas air, begitu pun perangkatnya, seperti Alquran serta pengeras suara.
Sebagaimana dilansir inews.id, Ryan Yudianto, salah satu pengurus mengatakan bahwa masjid itu hanyut ketika debit air Sungai Grindulu naik. Akibat derasnya air bah, tali penahan bangunan masjid tersebut putus.
"Awalnya memang miring dan bergeser. Setelah itu tali penahan masjid ini putus karena banjir. Setelah itu masjid terseret hingga posisi sekarang ini," tutur Ryan pada Rabu (10/2).
Ia juga mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02/30 WIB dini hari. Warga pun melapor dan mencoba melakukan evakuasi, namun keterbatasan peralatan menjadi kendala.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo menuturkan kronologi kejadian itu, "Pas kejadian, debir Sungai Grindulu meman sedang naik karena cuaca. Pas laut surut arus menjadi kuat, masjid menjadi terbawa. Sekarang kami masih konsolidasi untuk proses evakuasi."
Sekedar diketahui, masjid apung tersebut dibangun di bagian hilir Sungai Grindulu oleh pimpinan Pondok Pesantren Tremas Pacitan pada Maret 2020 lalu. Bangunan masjid yang berada di kawasan pantai Pancer Dor ini disediakan untuk semua masyarakat yang akan menunaikan ibadah. Namun, belum genap setahun diterjang arus deras Sungai Grindulu hingga hanyut ke tengah laut. Hingga Rabu sore proses evakuasi masih berlangsung. Selain berupaya menyeret bangunan masjid, warga dibantu BPBD beruha menyelamatkan barang-barang yang masih ada didalam masjid dengan menggunakan perahu skoci.
Red: Mega
