Semeru Luncurkan Awan Panas, Ini Kata Wabup Lumajang -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Semeru Luncurkan Awan Panas, Ini Kata Wabup Lumajang

, 1/17/2021 12:30:00 PM

Gunung Semeru keluarkan awan panas, Sabtu (16/1/21).

Vnn.co.id, Lumajang - Wabup Lumajang Indah Amperawati baru saja turun dari pos pantau Gunung Semeru bersama Dandim dan Kapolres Lumajang setelah memantau aktivitas Semeru yang meluncurkan awan panas. Ia menyatakan bahwa yang terjadi bukanlah letusan, namun hanya guguran awan akibat gratifikasi.

"Tai itu bukan letusan, tapi akibat gratifikasi yang menyebabkan guguran awan panas," kata Wabup Indah, Ahad (17/1/21).

Ia juga menuturkan, kondisi Gunung Semeru sudah aman. ada sedikit lava panas. "Itu pun masih di atas sekitar 2 km dari puncak semeru. Jauh dari pemukiman," tuturnya.

Wabup Indah Amperawti bersama Dandin dan Kapolres Lumajang saat pantau Gunung Semeru di pos pantau Gunung Semeru Lumajang, Ahad (17/1/21).

Ketika ditanya tentang penduduk, ia pun menjelaskan bahwa saat ini sebagian penduduk berada di rumah nya masing-masing. "Sebagian ke rumah saudaranya. Tapi tidak ada pengungsian," jelasnya.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa Gunung Semeru meletus pada Sabtu (16/1/21) sore. Menurut pengamatan visual sementara sebagaimana yang tersiar, terlihat asap dari arah tenggara yang diduga berasal dari Kawah Jonggring Kaloko. Asap tersebut berwarna kelabu pekat bervolume besar. Sedangkan hujan abu vulkanik masih diperkirakan mengarah ke utara sesuai arah angin.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menulis pada akun Twitternya mengenai keadaan Gunung Semeru pada Sabtu (16/1/21) lalu. "Sore ini, jam 17.24 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas dengan jarak 4,5 kilo.Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi guguran awan panas," tulis Bupati Thoriq.

Perlu diketahui, Gunung Semeru secara administratif masuk dalam dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak Mahamerunya itu mencapai ketinggian sekitar 3.676 mdpl.

Red: Mega

TerPopuler

close