 |
Ilustrasi (foto : kompas.com) |
Vnn.co.id, Jakarta - Sebanyak 6 kali gempa susulan dengan maksimum magnitudo 4,1 di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Hal tersebut berdasarkan laporan hasil pemantauan BMKG hingga pukul 02:00 WIB pada Jum'at (15/1/21). Bahkan, jika terjadi gempa susulan lagi dapat berpotensi tsunami.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, ada potensi terjadi gempa susulan yang cukup kuat, bahkan gempa susulan itu bisa berkekuatan 6,2 magnitudo. Hal itu bisa berpotensi tsunami jika gempa susulan terjadi dalam waktu dekat.
"Pusat gempa ada di pantai, memungkinkan terjadi longsor bawah laut. Sehingga dapat pula berpotensi terjadi tsunami jika masih ada gempa susulan," kata Dwikorta saat memberikan keterangan melalui daring.
Dwikorta mengimbau masyarakat Majene untuk selalu siaga dan meminta kepada masyarakat agar siap dilakukan proses evakuasi jika terjadi gempa susulan. Sebab gempa yang terjadi sebelumnya di Majene memiliki kekuatan yang cukup tinggi untuk meruntuhkan bangunan.
Untuk masyarakat yang tinggal di tepi pantai, Dwikorta juga mengimbau agar masyarakat tepi pantai selalu siap untuk di evakuasi jika terjadi gempa susulan.
"Masyarakat di tepi pantai yang merasakan guncangan gempa, agar menjauhi pantai. Tidak perlu menunggu peringatan dini, karena kejadian tsunamu bisa sangat cepat," ungkap Dwikorta seperti dikutip dari cnnindonesia.
Seperti yang diketahui, dilaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia dan sejumlah bangunan hancur pasca gempa 6,2 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat. BPBD Kabupaten Mamuju pun mencatat sebanyak 24 orang luka-luka, dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami kerusakan yang cukup berat.
Red : Ramdhan
