Bilik Ayah Bunda di Barak Pengungsian Menuai Kontroversi -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Bilik Ayah Bunda di Barak Pengungsian Menuai Kontroversi

, 12/04/2020 09:40:00 PM

Bilik ayah bunda di barak pengungsian Gunung Merapi Sleman
(Foto: kumparanNEWS).


Vnn.co.id, Sleman - Beberapa waktu lalu, Pemkab Sleman mendirikan sebuah tenda khusus yang diberi nama "Bilik Ayah Bunda" di barak pengungsian Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Bilik tersebut dibangun Dinas Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman yang berukuran 3X3 meter dan sudah ada sejak Jumat (27/11/20) lalu.

Keberadaan bilik asmara tersebut menuai kontroversi, sebab sebagian orang menganggap bilik itu tak diperlukan saat ini karena mayoritas pengungsi adalah lansia.

"Yang mengungsi kan mayoritas lansia. Jadi masih terlalu dini dibuat karena tidak mungkin lansia akan menggunakannya," ujar Rambat Wahyudi, Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM), Senin (30/11/20).

Ia menjelaskan bahwa bilik tersebut sebenarnya sudah ada beberapa hari yang lalu. Hanya saja untuk mekanisme penggunaannya ia belum mengetahui secara pasti.

"Itu sejak kemarin sudah ada, yang bangun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.Kalau mekanisme penggunaannya seperti apa saya sendiri kurang paham karena belum ada koordinasi," katanya.

"Tapi kalau memang aturannya seperti itu, ya mau bagaimana lagi," imbuhnya.

Sementara, Ani Martanti, Ketua Komisi A DPRD Sleman mengatakan agar sebaiknya jangan dulu ada (bilik ayah bunda), sebab saat ini yang sedang evakuasi adalah lansia dan anak-anak. Ia khawatir jika nantinya anak-anak di bawah umur yang mempertanyakan fungsi bilik tersebut. Apalagi, lokasinya tepat di sebelah selatan gedung yang digunakan sebagai barak.

"Saya kira itu dipindah (ke tempat lain) sehingga anak-anak tidak berpikir ini (bilik ayah bunda) digunakan untuk apa," harapnya.

Mafilindati Nuraini, Kepala Dinas P3AP2KB Sleman menjelaskan, bilik ayah bunda yang berada di barak pengungsian tersebut sebagai langkah persiapan jika nantinya warga mengungsi dalam waktu yang lama.

"Waktu kunjungan, Gubernur sudah pangandikan (berbicara) perlu menyiapkan bilik untuk pasangan suami istri waktu itu," kata Mafilindati, Senin (30/11/20).

Red: Mega


TerPopuler

close