 |
| Tifatul Sembiring (Foto: tirto.ID). |
Vnn.co.id, Jakarta - Tempo hari lalu, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama berencana melakukan afirmasi hak beragama warga Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia. Menurut eks anggota Dewan Perwakilan Rakyat fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu, tidak boleh ada kelompok agama minoritas yang terusir dari kampung halaman mereka karena adanya perbedaan keyakinan, sebab mereka juga bagian dari negara yang harus dilindungi.
"Mereka warga negara yang harus dilindungi," kata Yaqut, Kamis (24/12/20).
Gus Yaqut, sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa Kementerian Agama akan memfasilitasi dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan yang ada. "Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan, Kementerian Agama akan memfasilitasi," ujarnya.
Menganggapi hal itu, Tifatul Sembiring, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) melalui akun Twitter-nya @tifsembiring, menmberi peringatan agar berhati-hati dengan Ahmadiyah.
Sebab, Ahmadiyah, di Pakistan dikelompokkan sebagai non-Islam yang aliran agamanya diprakarsai oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. "Hati-hati, di PAkistan Ahmadiyah dimasukkan kepada kelompok non-Islam," tulis Tifatul, Jumat (25/12/20).
Ia pun mengusulkan kepada Gus Yaqut agar terlebih dahulu berkonsultasi dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tentang hal itu.
Sebab, Ma'ruf Amin merupakan sosok yang menyatakan Ahmadiyah menyimpang dari ajaran Islam saat menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Usul, agar Menag konsultasi ke Kiai Ma'ruf Amisn, karena beliau pernah menyatakan bahwa Ahmadiyah itu menyimpang dari ajaran Islam," imbuhnya.
Red: Mega
