 |
| Ilustrasi produk unilever di Indonesia. |
Vnn.co.id, Tangerang - Boikot yang dilakukan akibat penghinaan Presiden Prancis terhadap Nabi Muhammad SAW terus berlanjut hingga saat ini. Boikot yang tak hanya merugikan ekonomi Prancis ini juga turut merugikan beberapa perusahaan Prancis yang berada di Indonesia. Sebab, ada kurang lebih 50 ribu orang bekerja di perusahaan Perancis yang terletak di Indonesia.
Presiden direktur PT. Unilever Tbk, Hemant Bakshi buka suara bahwa produknya dibuat di Indonesia dan untuk Indonesia.
"Kami bukan perusahaan Prancis. Kami perusahaan Indonesia, dibuat di Indonesia dan untuk Indonesia," ungkapnya pada diskusi virtual yang diselenggarakan pada 10 November 2020.
Perusahaan yang berdiri pada 5 desember 1933 ini memiliki 9 pabrik dan 44 merk bahan dagang yang dibuat di Cikarang, Rungkut, dan berkantor pusat di Tangerang.
Ia mengungkap bahwa perusahaannya sama sekali tak terdampak akibat boikot yang dilakukan oleh beberapa market di Indonesia.
"Jadi, kita tidak punya komen untuk kontroversi itu sendiri, dan sebetulnya tak ada dampak ke Unilever," ungkapnya.
Penulis : Kana
Editor : Mega
