Tanah Lot, Bali Sumber: Airy Rooms Blog |
Vnn.co.id, Bali - Kabar gembira datang dari Pulau Dewata Bali. Melansir JawaPos.com, sejumlah destinasi wisata
di pulau tersebut, seperti Konservasi Penyu, Sawah Terasering Jatiluwih, Pura
Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Bali, Pura Taman Ayun, Pantai Tanjung Benoa serta
Konservasi Mangrove telah menerapkan protokol kesehatan yang sangat baik, di
mana para pengelola sendiri telah menyediakan fasilitas, seperti tempat cuci
tangan, pengecekan suhu tubuh, serta para petugas yang menggunakan masker atau face shield guna meminimalisir penularan
virus di tempat wisata.
Selain penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang telah dilakukan merata di semua destinasi yang telah disebutkan, nantinya para pengunjung juga akan diberikan edukasi soal destinasi wisata tersebuth. Contohnya seperti tempat wisata Konservasi Penyu yang akan memberikan edukasi soal budaya penyu di Bali kepada para pengunjungnya.
Di Bali sendiri, biasanya penyu digunakan untuk persembahan upacara serta dikonsumsi. Akan tetapi, dewasa ini penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi, sehingga pemerintah mulai tegas melarang penangkapan penyu di lautan lepas dan harus melalui tempat konservasi yang berlokasi di Kelurahan Serangan, Bali.
Penangkapan melalui tempat konservasi ini justru tidak semudah itu, karena harus memiliki syarat berupa surat rekomendasi dari pihak terkait untuk melaksanakan adat. Penyu yang diberikan untuk upacara adat umumnya berukuran sekitar 10-15 cm.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak lupa mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ketika melakukan plesiran ke berbagai lokasi wisata. Dengan harapan kunjungan wisata dan perekonomian dalam negeri semakin membaik meskipun di tengah situasi pandemi.
Penulis: Erika Fridadixa
Editor: Mega