 |
| Kota Izmir, Turki (foto: CNN Indonesia). |
Vnn.co.id, Turki - Minggu lalu (1/11/20) salah satu kota di Turki (Izmir) diguncang gempa 7,0 SR. Izmir merupakan kota terbesar ketiga setelah Istanbul dan Ankara. Kota ini dijuluki Pearl of Aegea sebab terletak di tepi Laut Aegea dan menjadi kota pantai dengan berbagai pesona. Beberapa pantai cantik menghiasi kota ini, salah satunya yang masyhur adalah Illica Halk Plaji di daerah di daerah Cesme.
Kepopuleran laut ini harum akan kebersihan pasir dan kejernihan airnya dan semakin ramai saat musim panas datang untuk ber-swafoto,berjemur, dan bermain air. Puncak musim panas kota ini berlangsung pada Agustus dengan suhu mencapai 43 derajat Celcius dan musim dingin di akhir tahun dengan suhu yang tetap hangat.
Selain keindahan lautnya, bangunan-bangunan bersejarah pun turut serta memikat mata, seperti Clock Tower (Saat Kulesi), Masjid Konak (Masjid Yali), dan Ephesus.
Clock Kulesi atau Saat Tower adalah menara yang dibangun pada 1901 di era Kesultanan Utsmaniyah untuk merayakan 25 tahun kekuasaan Sultan Abdul Hamid II. Wisatawan banyak mengunjungi tempat ini sekadar ber-swafoto dan menyapa merpati-merpati liar yang mengerubung menara.
Sama halnya dengan Clock Kulesi, Masjid Konak atau Masjid Yali juga berada di Konak Square, pusat keramaian kota. Meski terbilang kecil, namun bangunan ini cukup memikat hati sebab keunikan arsitektur dan ornamen khas Ottoman-nya.
Kota Izmir juga memiliki reruntuhan bangunan Ephesus yang membuktikan bahwa wilayah ini pernah diduduki Yunani. Sayang, bangunan ini hancur setelah gempa yang terjadi tahun 614 M. Namun, kehancuran bangunan bukan masalah, justru sisa-sisa kemegahan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Iznir juga merupakan tempat tepat untuk pecinta snorkeling dan diving. Kepulauan Phocaea (Foca) dengan pulau-pulau kecilnya yang berjumlah 6 pulau, yang mana pelancong dapat island hopping di sini. Di tempat tersebut juga merupakan rumah bagi koloni terakir anjing laut Mediterania Turki.
Tak lupa pula bagi penikmat senja dan pemandangan dari ketinggian, tak ada salahnya untuk mampir ke Elevator of Izmir, menara yang dibangun pebisnis Yahudi Nessim Levy pada 1907 guna menyambungkan Jalan Mithatpasa dan Jalan Halil Rifat Pasa.
Red : Mega
