 |
| Ilustrasi keadaan Gerbang Tol Cikampek Utama (Foto: Bisnis.com). |
Vnn.co.id, Jakarta - Melansir detik.com, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Profesor Wiku Adisasmito angkat bicara mengenai rencana Pemerintah Republik Indonesia guna memotong hari libur akhir tahun 2020 yang dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kenaikan kasus pasien positif COVID-19.
"Pada prinsipnya, Satgas terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat kementerian/lembaga terkait keputusan libur akhir tahun 2020," tutur Prof. Wiku melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (26/11/2020) seperti dikutip dari detik.com.
Prof. Wiku menambahkan bahwa pada saat ini pemerintah masih dalam tahap pengkajian guna pengambilan keputusan yang akan ditetapkan terkait dengan libur panjang akhir tahun ini. Tak lupa, Prof. Wiku juga mengatakan apapun keputusan yang kelak ditetapkan pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia, terutama pada situasi pandemi seperti ini.
"Masyarakat harus belajar dari libur panjang bulan-bulan sebelumnya, seperti pada periode libur panjang Idul Fitri, hari Kemerdekaan Indonesia, dan libur pada akhir Oktober hingga awal November," ujar Prof. Wiku.
Selain itu, Prof. Wiku menjelaskan bahwa pemerintah juga telah memikirkan segala macam aspek dari kekurangan dan kelebihannya, contohnya seperti dampak yang akan terjadi pada pelaku usaha apabila libur akhir tahun 2020 resmi dipotong.
"Satgas juga memahami kondisi pelaku usaha di sektor
pariwisata di tengah pandemi COVID-19 ini terutama mendekati akhir tahun. Namun
demikian, perlu diketahui bahwa peningkatan kasus yang tidak terkendali juga
dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan kegiatan usaha di berbagai sektor,
termasuk sektor pariwisata," pungkas Prof. Wiku.
Penulis: Erika Fridadixa
Editor: Mega
