Dokter Tirta Mandira Hudhi
Sumber: Gesuri.id |
Vnn.co.id, Surakarta - Nama relawan COVID-19, Dokter Tirta Mandira Hudhi atau dr.
Tirta sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kali ini, dr.
Tirta mengkritisi adanya kerumunan kampanye pilkada Surakarta, terutama saat
massa pendukung mengantar calon wali kota Surakarta yang juga merupakan putra
sulung Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka ke KPU.
Menurut dr. Tirta, masyarakat dan aparat jangan hanya mempersoalkan kerumunan simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang terjadi belakangan ini, terutama saat penyambutan sang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (10/11/2020) lalu.
Dilansir dari laman VIVA.co.id, dr. Tirta mengatakan bahwa
massa pendukung tumpah ruah saat momen pengantaran Gibran ke KPU. Akan tetapi,
media seakan-akan tutup mata dan telinga akan hal itu.
Calon wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyapa
massa pendukungnya.
Sumber: CNN Indonesia |
Seperti diketahui, sejak kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, banyak sekali polemik yang dipermasalahkan oleh masyarakat. Hal ini karena dikhawatirkan kerumunan penyambutan kepulangan HRS ke Tanah Air di Bandara Soekarno-Hatta, acara Maulid Nabi Muhammad SAW., dan pernikahan putri HRS di Petamburan, Jakarta Pusat tidak dilaksanakan dengan mematuhi protokol COVID-19. Ketiga hal tersebut berbuntut panjang hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga HRS sendiri dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada Selasa
(10/11/2020). Sumber: Warta Ekonomi |
Tak hanya itu, Kapolri juga turut mencopot Irjen Nana Sudjana, yang menurut dr. Tirta sudah banyak membantu pencegahan COVID-19, dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya karena tak bisa menegakkan protokol kesehatan.
"Kalau mau bijak tegas, ayo tegas semua. Jangan anak Presiden di Solo (kampanye tidak ditegur). Habib Rizieq tegur, semua tegur," tuturnya.
Penulis: Erika Fridadixa
Editor: Mega