Yuk Simak Saran Kak Seto Agar Anak Tidak Depresi Saat Belajar Daring -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Yuk Simak Saran Kak Seto Agar Anak Tidak Depresi Saat Belajar Daring

, 10/20/2020 02:39:00 AM
Pembelajaran Daring (foto : republika.co.id)


Vnn.co.id, Jakarta - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi virus corona menuai banyak pro dan kontra terkait beberapa kendala yang akan terjadi selama PJJ berlangsung.

Bahkan beberapa waktu lalu seorang pelajar kelas 2 SMA di Gowa, Sulawesi Selatan, ditemukan meninggal dunia di tempar tidurnya. Dari hasil penyelidikan Polisi, diduga pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi dengan beban tugas daring dari sekolahnya.

Peristiwa itu menjadi catatan penting bagi Pemerintah dalam program Pembelajaran Jarak Jauh yang sampai saat ini masih berlangsung.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto, mengatakan bahwa pembelajaran daring selama pandemi covid-19 harusnya lebih menekankan kepada kecakapan hidup. Hal itu sebagaimana yang disampailan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

"Mas menteri sudah mengeluarkan edaran dan menegaskan bahwa belajar secara daring lebih menekankan pada kecakapan hidup. Jadi ditekankan bagaimana menghadapi Covid-19 ini. Itu belajar juga," ujar Kak Seto, Senin (19/10/20).

Menurut Kak Seto, selain ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), ada empat unsur lain dalam pendidikan yang bisa diajarkan selama masa pandemi.

Pertama, belajar mengenai etika. Ia mengatakan, guru dan orang tua bisa mengajarkan pada anak bagaimana sopan santun, bekerja sama, dan saling menghormati.

Kedua, guru juga bisa mengajarkan estetika, seperti membuat rumah menjadi lebih bersih, rapi, dan menyenangkan.

Ketiga, Nasionalisme mengenal lagu-lagu berbagai daerah. Makin bangga menjadi anak Indonesia.

Keempat, kesehatan di masa pandemi ini kan sangat penting belajar mengenai bagaimana istirahat yang cukup, olahraga, sehat mental agar semangat dan tidak mudah putus asa.

Ia juga menyoroti sekolah yang menerapkan belajar daring secara berlebihan, sehingga membatasi kebebasan anak. Sebab, Kak Seto mengatakan setiap kategori usia memiliki batas maksimal untuk menatap layar ponsel. Hal itu bisa membuat siswa cepat lelah dan tidak fokus untuk belajar, akhirnya mereka sulit untuk belajar karena suasana yang tidak nyaman.

"Akhirnya malah kontraproduktif kan. Jadi harus diubah suasana belajar, biar anak tidak kehilangan semangat belajar. Pemahaman belajar jangan kaku pada aspek akademik," terangnya.

"Orang tua juga harus berani bersuara. Suarakan kepada guru bahwa anak ini stres, anak ini tidak bisa," sambung Kak Seto.

Jika banyak anak yang merasa stres saat pembelajaran daring, Kak Seto menyebut hal itu sama dengan penyiksaan terhadap anak atas nama pendidikan.


Source : kompas.com

Red : RMD

TerPopuler

close