Telah Ditemukan Pembuangan Limbah Berbahaya Yang Bisa Merusak DNA Manusia -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Telah Ditemukan Pembuangan Limbah Berbahaya Yang Bisa Merusak DNA Manusia

, 10/27/2020 01:05:00 PM

Ternyata Jepang selama ini terusterus-terusan membuang limbah yang sangat berbahaya ke Lautan Pasifik, bisa menyebar ke seluruh dunia? 


Vnn.co.id, Jepang - Sebuah ancaman berbahaya bagi umat manusia telah ditemukan oleh kelompok aktivis lingkungan Greenplace baru-baru ini.

Ancaman ini berasal dari pembuangan limbah  berbahaya yang ternyata selama ini dilakukan oleh Jepang

Jepang membuang air radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir dari Fukushima Daiichi. Air radioaktif itu, mengandung karbon sangat tinggu, danpaknya akan sangat fatal, yang dipercaya jika terjadi kerusakan tingkat tinggi bisa merusak DNA manusia.

Kelompok aktivis Greenpeace, menemukan 1,23 juta ton air radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Jepang.

Sebagian besar mengandung isotop radioaktif karbon-14 dan partikel radioaktif berbahaya lainnya.

Greenpeace memperingatkan konsekuensi jangka panjang terhadap manusia dan lingkungan jika Jepang terus-terusan membuangnya ke lautan Pasifik.

Untuk mendinginkan inti reaktor yang rusak di pabrik Fukushima Daiichi, Jepang memompa puluhan ribu ton air setiap tahun. Air ini kemudian dibuang ke tempat penyimpanan.

Pada tanggal 23 Oktober, Jepang mengumumkan untuk menunda pembuangan air radioaktif ke laut.

Menteri Perindustrian Hiroshi Kajiyama mengatakan menangani air yang terkontaminasi adalah bagian dari pembongkaran pabrik Fukushima Daiichi, dan peningkatan jumlah air yang terkumpul berada di bawah tekanan besar.

"Tapi pemerintah juga perlu mendengarkan kekhawatiran," kata Kajiyama tentang keputusan untuk menunda pemulangan.

Selain isotop radioaktif tritium, air radioaktif di Fukushima Daiichi juga mengandung isotop radioaktif karbon-14.

Ini merupakan "penyebab utama pencemaran radioaktif pada manusia dan kerusakan DNA manusia", menurut Greenpeace.

Ryounosuke Takanori, juru bicara Tokyo Electric Power Company (TEPCO), yang mengoperasikan pembangkit tersebut.

Mengatakan unit tersebut akan berusaha untuk mengurangi konsentrasi radioaktif tritium dan karbon-14 ke tingkat serendah mungkin sebelum melepaskan air laut,.

Para ahli mengatakan bahwa pemerintah Jepang perlu menilai secara khusus konsentrasi karbon-14 di reservoir.

Serta memastikan bahwa air radioaktif ini tidak akan menimbulkan bencana lingkungan.


Sumber: m.caping.co.id

Editor: Galuh 

TerPopuler

close