Pembongkaran makam di TPU Desa Sambongdukuh, Jombang untuk dilakukan autopsi.
Vnn.co.id, Jombang - Maut yang menjemput ajal seorang bocah di wisata alam Kedungcindet, Jombang kemarin (21/10/20) dituturkan sebagai sebuah kecelakaan atau tindak kecerobohan dan ketidak sengajaan. Namun, siapa sangka jika ternyata terdapat perencanaan pembunuhan pada kejadian tersebut? Dugaan ini berdasarkan laporan seorang warga berinisial MA (17) yang kebetulan melihat kejadian tersebut lalu melapor kepada orang tua korban.
Tentu saja, orangtua korban tak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Untuk kepentingan autopsi, makam Alfian pun dibongkar.
“AHR sudah kita tetapkan sebagai tersangka, Saat ini yang bersangkutan ditahan,” tegas Kapolsek Plandaan AKP Akwan, Jumat (23/10/2020).
Motif dugaan pembunuhan yang dilakukan AHR (16) terhadap Muhammad Alfian Rizky Pratama (12), warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan/Kabupaten Jombang akhirnya terkuak. Hal itu dipicu utang korban sebesar Rp 200 ribu terhadap pelaku.
Korban ber-utang Rp 200.000,- untuk membeli game online. Dari situlah pelaku menaruh dendam. Hingga kemudian AHR menjemput korban di rumahnya untuk diajak ke wisata alam Kedungcinet, Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan. Mereka berangkat bertiga dengan mengendarai sepeda motor pada Rabu (21/10/2020).
Di tempat wisata tersebut mereka bermain di sungai yang penuh bebatuan. Tiga remaja ini juga sempat berswafoto di lokasi. Dari situlah AHR mendorong korban hingga tercebur ke cekungan sungai.
“Korban sempat berenang ke tepian. Tapi ditendang oleh pelaku dan tenggelam. Motifnya uang Rp 200 ribu,” ujarnya.
Untuk menutupi perbuatannya, AHR pulang dan melapor ke orangtua korban bahwa Alfian terpeleset masuk sungai saat swafoto. Pencarian pun dilakukan, jasad Alfian ditemukan tak bernyawa pada Rabu sore. Pihak keluarga tak menaruh curiga. Sehingga jasad bocah kelas VI MI (Madrasah Ibtidaiyah) ini langsung dikebumikan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Desa Sambongdukuh, Jombang.
Sumber : Beritajatim.com
Editor : Mega
