Berawal Kenal Di Facebook, Mawar Dipaksa Foto Tanpa Busana Dan Unggah Ke Media Sosial -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Berawal Kenal Di Facebook, Mawar Dipaksa Foto Tanpa Busana Dan Unggah Ke Media Sosial

, 9/04/2020 03:40:00 PM
Ilustrasi

Vnn.co.id, Pringsewu - Berawal kenal dari media sosial Facebook (FB) sekitar awal Mei 2020, korban berinisial Mawar (bukan nama sebenarnya), 27, yang merupakan seorang Guru Honorer warga Kabupaten Pringsewu diduga dipaksa oleh HDD (36) sopir angkot warga Kecamatan Pogung Kabupaten Tanggamus untuk mengunggah foto tanpa busananya di media sosial.

Adapun modus HDD diduga sebagai pelaku menurut keterangan dari Mawar saat dimintai keterangan di kediamannya Kamis (3/9/20) mengatakan, berawal Kenal di media sosial FB awal Mei 2019, singkatnya berkenalan dan HDD mengajak bertemu disalah satu tempat di Pasar Pagelaran. HDD langsung mengajak ke suatu tempat dengan alasan mau menagih hutang di Pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran, diduga tempat tersebut merupakan tempat prostitusi yang dimerupakan tempat tinggal HN.

Ditempat itulah Mawar langsung diruda paksa oleh HDD dan langsung dipaksa diambil foto-foto dalam keadaan tidak berbusana oleh HDD.

"Saya diruda paksa oleh HDD di tempat mami yang diketahui bernama HN di Pekon Pamenang, saya juga sempat dipaksa difoto dalam keadaan tidak berbusana oleh HDD beberapa kali, setiap HDD ngajak saya ketempat mami tersebut apabila tidak mau dia mengancam akan disebar ke publik foto saya yang tidak berbusana tersebut, selalu begitu selama sepuluh kali karena saya  merasa tertekan terus akhirnya saya memutuskan tidak mau mengikuti kemauannya tersebut," ungkap Mawar sambil meneteskan air mata dirumahnya.

Terkait HDD membawa Mawar ketempatnya HN, salah satu tempat yang diketahui tempat prostitusi di Pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu dibenarkan HN saat di mintai keterangan di kediamannya  Kamis (3/9/20), HN mengatakan memang benar kalau Mawar dan HDD beberapa kali datang ketempatnya.

"Kalau Mawar dan HDD beberapa kali datang ke sini karena HDD adalah masih keluarga dengan saya," terannya. 

Dikatakan Mawar yang paling menyakitkan dan membuat malu keluarga besarnya ternyata benar, setelah dirinya menolak kemauan HDD dan sepakat dengan kedua orang tua langsung foto-foto Mawar yang tidak berbusana hasil paksaan HDD dengan dirinya dirumah mami HN langsung di unggah kepada dewan guru sampai ke kepala sekolah tempat Mawar bekerja, hingga ke tetangga dekatnya di mana Mawar tinggal dan juga kepada anak anak dibawah umur.

"Pasca saya tidak mau melayani nafsu bejadnya HDD walau dibawah ancaman, saya nangis dan keluarga ternyata ancamannya benar benar dilakukan HDD dengan mengupload foto-foto yang dia ambil tersebut lewat medsos Facebook, lewat wa dan messenger," kata Mawar kepada beberapa wartawan yang ada dikediamannya.

Tidak berhenti sampai disitu HDD pun mengancam keluarga Mawar melalui Facebook ,WA dan Messenger akan melakukan penusukan kepada keluarga Mawar.

"HDD mengancam keluarga besar saya dan akan melakukan penusukan karena keluarga dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan perempuan dan Anak(UPTD PPA) Kabupaten Pringsewu melakukan pelaporan ke pihak Kepolisian Polres Pringsewu  dengan saya," bebernya.

Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, pihak UPTD PPA berinisial SW yang melakukan pendampingan tidak memberikan bukti laporan kepada media. 

"Untuk sementara belum bisa memberikan bukti laporannya ,yang jelas sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian," kata SW dikediaman Mawar.

Mengetahui perbuatannya sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib HDD menelpon Mawar dan mengatakan bahwa HDD akan datang ketempat Mawar serta mengancam akan melaporkan balik Mawar kepihak yang berwajib.

"HDD mengancam akan melaporkan balik ke pihak yang berwajib," katanya.

Orang tua Mawar yang berinisial AM  mempercayakan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian Polres Pringsewu agar kasus ini diungkap sampai selesai karena jika tidak, ada kemungkinan akan ada korban lainnya seperti yang dia alami.

"Ini merupakan perjalanan hidup yang paling menyakitkan bagi saya dan keluarga besar dan tiada jalan lain selain bagi kami pasrah dan berharap kepada pihak Kepolisian Polres Pringsewu sebagai penegak hukum bisa memproses sesuai dengan perbuatannya yang sudah membuat malu keluarga besar kami," harapnya.

Jurnalis : Ajarudin
Red : RMD 

TerPopuler

close