Vnn.co.id, Sekadau - Sebanyak 225 Kelompok Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) se - Kecamatan Belitang Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat, hari ini (selasa, 29/9/2020) menerima bantuan beras dari Dinas Sosial setempat.
Bantuan di bagikan kepada keluarga yang telah masuk dalam kategori keluarga penerima manfaat program PKH. Bantuan beras ini di berikan di tiga titik di Kecamatan Belitang yaitu di Maboh Permai untuk desa setempat, di Padak untuk Desa Setuntung, Padak, Menua Prama dan Nanga Ansar, serta di Belitang Dua untuk desa setempat dan Desa Belitang Satu.
Pendamping Program PKH Belitang, Datika Wati mengatakan bahwa bantuan ini dalam rangka penanganan dampak Covid - 19 bagi KPM PKH.
"Dengan adanya beras untuk KPM PKH maka ketersediaan beras yang merupakan bahan pokok sehari-hari bagi warga menjadi terjamin di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda," ujarnya.
Di katakan pula olehnya bahwa beras tersebut juga telah sesuai mutu karena di kelola olah Perum Bulog. " Beras bantuan ini kualitas medium berdasarkan arahan pak menteri Sosial. Bantuan juga telah tepat sasaran, " ungkapnya.
Dikatakan olehnya bahwa KPM PKH adalah keluarga yang telah terdata di Dinas Sosial Kabupaten Sekadau dengan beberapa komponen, seperti di keluarga tersebut ada anak sekolah, ibu hamil, balita dan lansia serta ada anggota keluarga penyandang disabilitas.
"Mereka (KPM PKH) telah di verifikasi beberapa tahun yang lalu, dan saat ini program sedang berjalan, " tambah wanita asal Desa Padak ini.
Bantuan diberikan selama tiga bulan, dari bulan Agustus, september dan Oktober. " penyaluran hari ini untuk bulan Agustus dan September. Selanjutnya bantuan bulan Oktober akan di salurkan bulan Oktober nanti, " jelasnya.
Beras per bulan dikatakan di terima 15 kilogram dan para penerima juga tampak memakai masker. " Jadi hari ini KPM PKH terima 30 kilogram beras, " pungkasnya.
Ia juga berpesan agar KPM PKH menerapkan protokol kesehatan seperti dengan selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun mauoun hand sanitizer dan menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
Jurnalis: Muhammad Sandi
Editor: JA
