Warga Kaget, Semalam Ada Hujan Es Di Sekadau, Ini Penyebabnya -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Warga Kaget, Semalam Ada Hujan Es Di Sekadau, Ini Penyebabnya

, 8/23/2020 01:17:00 PM

Warga mengabadikan butiran es, pasca hujan lebat dan angin kencang yang membawa butiran - butiran es tersebut di kota Sekadau sabtu (22/8/2020) pada malam harinya.
Vnn.co.id, Sekadau - Kejadian aneh tapi nyata kembali terjadi, kali ini di kota Sekadau, Kalimantan Barat. Betapa tidak, Kabupaten Sekadau yang tidak memiliki gunung es tiba - tiba saja semalam (sabtu,22/8/2020) sekitar pukul 21.40 wib di hujani oleh serpihan es beku berukuran batu kerikil di seputaran terminal lawang kuari Sekadau.


Yadi (35), warga setempat mengatakan saat kejadian ia bersama anak istrinya hendak membeli jajanan ringan di terminal tersebut. " Pas waktu itu angin kencang datang, hujan juga, saya belokan motor untuk berteduh. Lalu ada yang teriak, awas hujan es, hujan es, " ungkapnya kepada wartawan vnn.co.id (minggu, 23/8/2020).


Dikatakan olehnya kejadian tidak lama hanya sekali lewat saja. " Dalam hitungan menitlah, tidak juga sampai lima menit, hanya sebentar saja, " terangnya pula.


Mengutip wikipedia.org, Hujan es disertai angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) di dekat permukaan bumi, dapat juga berasal dari awan multisel, dan pertumbuhannya secara vertikal, dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tetapi jarang, oleh karena itu peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata, jenis awan berlapis-lapis ini menjulang kearah vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).


Menurut humas BMKG, fenomena hujan es atau hujan yang menyerupai butiran - butiran es ini merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Kejadian hujan lebat atau hujan es disertai kilat juga petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.


Indikasi terjadinya hujan lebat bersamaan dengan hujan es yang disertai pula kilat, petir dan angin kencang berdurasi singkat yaitu :

Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).


Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.


Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).


Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.


Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri

Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.


Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.


Untuk angin puting beliung ataupun angin kencang yang berdurasi singkat, humas BMKG mengatakan memiliki sifat - sifat sebagai berikut :

Sangat lokal

Luasannya berkisar 5 - 10 km

Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit

Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba)

Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari

Bergerak secara garis lurus

Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 %

Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung

Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.


Akibat angin kencang semalam yang disertai puting beliung, banyak pohon dan atap rumah warga rusak. Begitu pula akibat hujan es semalam, tidak ada korban jiwa akibat badai sesaat ini. Kini warga sibuk memperbaiki kerusakan agar aktifitas warga kembali normal.


Rep: Muhammad Sandi

Red: JA

TerPopuler

close