Kejadian sekitar jam 08.00 wib pagi tadi (minggu, 9/8/2020) di perkirakan akibat konsleting arus listrik.
Cristian B. Hutagaol, salah satu warga setempat mengatakan bahwa api mulai terlihat mengepulkan asap hitam sekitar jam 08.00 wib.
"Kami di kejutkan dengan suara tetangga yang teriak - teriak mengatakan kebakaran - kebakaran gitu bang. Setelah saya bergegas ke luar rumah, asap terlihat jauh dari rumah kami. Saya ke situ dan api sudah melahap ruko yang ada," ungkap pria yang berprofesi sebagai Pendamping Desa kepada wartawan Vnn.co.id perwakilan Kalimantan Barat.
Saat ini api sudah bisa di padamkan oleh tim pemadam kebakaran dan kerugian di taksir milyaran rupiah.
Sampai berita ini di turunkan, tidak ada laporan korban jiwa akibat dari kebakaran ini.
Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam keterangannya mengatakan bahwa kios yang terbakar tersebut berdiri diatas tanah milik Korem 121 ABW yang dikelola melalui koperasi Primkopat selaku penguna lahan tersebut.
Setelah dua kali terjadinya kebakaran tersebut, Bupati Sintang ini mengatakan bahwa pihaknya akan mendata ulang supaya lebih baik, termasuk pasar sayur yang dekat dengan SPBU dan untuk pengunaan lahan ini kembali, akan dikoordinasikan dengan pihak Danrem 121/ABW Sintang.
"Ke depan akan kita tata ulang ruko - ruko yang ada setelah kita koordinasikan dulu dengan pihak korem, " ujarnya.
Beliau juga menghimbau agar warga selalu waspada akan terjadinya kebakaran. Apalagi saat ini musim kemarau, dimana akibat konsleting listrik juga bisa mengakibatkan kebakaran karena suhu panas sangat tinggi.
Apalagi bangunan yang terbakar tersebut rata - rata masih menggunakan bahan kayu yang mana bahan kayu adalah bahan yang mudah terbakar akibat gesekan suhu panas.
Rep: Muhammad Sandi
Red: JA
