Ketua KPU Kabupaten Sekadau, Drianus Saban mengatakan bahwa PPK dan PPS agar ke lapangan bersama dengan PPDP untuk memastikan hak pilih warga telah tercoklit.
"PPDP adalah petugas yang mencocokan data pemilih di lapangan, termasuk mendata pemilih baru di wilayah kerjanya masing - masing," bunyi himbauan ketua KPU Sekadau hari ini, rabu, (12/8/2020).
Pria yang pernah aktif sebagai aktivis lingkungan ini menambahkan bahwa hal tersebut di lakukan dengan memonitoring dan memberikan supervisi kepada PPDP di setiap wilayah kerja PPS di desa - desa yang ada.
"Mohon kepada ketua dan anggota PPK, dan ketua bersama anggota PPS se - Kabupaten Sekadau untuk sama - sama melaksanakan supervisi dan memantau kinerja PPDP pada coklit yang mereka lakukan," terangnya mengarahkan.
Dijelaskan pula bilamana ada warga masyarakat Kabupaten Sekadau belum terdata, silakan menghubungi kepala desa, kepala dusun, PPS maupun PPDP setempat karena sebelum mendata, PPDP melapor tugas dan kewenangannya untuk mendata pemilih di desa.
"PPDP sebelum bertugas itu harus melapor ke ketua RT, kepala dusun maupun kepala desa setempat," ungkapnya.
Ditempat terpisah, Erni Parida selaku koordinator divisi data PPS Desa Belitang Satu ketika di tanya progres coklit didesanya mengatakan bahwa di desa eks Kerajaan Belitang ini memiliki 3 TPS serta 3 PPDP, semua telah terdata dan tercoklit oleh PPDP.
"Untuk Desa Belitang Satu telah tercoklit oleh PPDP yang ada, dan kita juga telah berkoordinasi dengan Pengawas Desa (PPD). Tadi dikatakan oleh PPD bahwa mereka belum ada menerima laporan warga terkait belum terdata petugas pada tahapan coklit ini," paparnya.
Ia menambahkan sebelum coklit berakhir sesuai dengan tahapan pada tanggal 13 agustus besok, bagi warga yang belum terdata dan belum tercoklit segera melapor ke sekretariat PPS Belitang Satu alamat komplek pekantoran Desa Belitang Satu atau menghubungi ke nomor hp. 085820526833.
Adapun tahapan coklit adalah pendataan pemilih yang di lakukan di setiap desa mulai dari tanggal 15 juli hingga 13 agustus 2020.
Jurnalis: Muhammad Sandi
Editor: JA
