BREAKING NEWS
IKLAN PENERJEMAH

Kasus Robohnya SMKN 1 Cileungsi, Presidium Bogor Timur Desak Evaluasi Total Pembangunan Sekolah di Jabar


Bogor, VNN.co.id - Suasana tenang ujian sekolah di SMK Negeri 1 Cileungsi mendadak berubah menjadi kepanikan. Sekitar pukul 11.00 WIB, atap salah satu ruang sekolah tiba-tiba ambruk dengan suara gemuruh. Para siswa dan guru panik berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Namun, 36 siswa tidak sempat menghindar dan tertimpa reruntuhan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Ketua DPP Presidium Bogor Timur, Nafizul Al Hafiz Rana, menyoroti insiden tersebut. Ia menilai robohnya bangunan yang tergolong masih baru mengundang pertanyaan besar.

“Robohnya bangunan SMKN 1 Cileungsi yang tergolong masih baru mengundang curiga publik dan patut dipertanyakan. Insiden ini menunjukkan kualitas bangunan kurang baik hingga membahayakan warga sekolah. Padahal anggaran pembangunan SMKN 1 Cileungsi yang mulai dibangun tahun 2016 itu pastilah tidak sedikit,” ujar Rana dalam keterangannya.

Rana mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan serius dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengawasan konstruksi di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Menurut keterangan yang dihimpun, cuaca di Cileungsi saat kejadian dalam kondisi cerah. Dugaan sementara, rangka atap baja ringan tidak mampu menahan beban genteng tanah liat hingga menyebabkan ambruk.

Rana menegaskan pihaknya meminta APH, termasuk inspektorat dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan SMKN 1 Cileungsi.

“Ini dzolim. Selain merugikan APBD, dugaan penyelewengan dana pembangunan sampai mengakibatkan jatuhnya korban. APH tidak boleh hanya normatif atau sekadar formalitas. Panggil kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, panggil semua yang terlibat dalam pembangunan, lakukan investigasi menyeluruh,” tegasnya.

Presidium Bogor Timur menilai kasus ini mencerminkan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap kualitas pembangunan sekolah. Selama 2025, sudah tercatat beberapa sekolah tingkat atas di Kabupaten Bogor yang mengalami atap roboh hingga menimbulkan korban.

Tuntutan Presidium Bogor Timur

Melalui pernyataannya, Nafizul Al Hafiz Rana menyampaikan empat poin tuntutan:

  1. Gubernur Jawa Barat diminta mengevaluasi proses perencanaan rehabilitasi gedung sekolah di Kabupaten Bogor yang diduga tidak berbasis data faktual sebagaimana tertera di Kemendikbudristek.

  2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor harus mengumumkan laporan realisasi rehabilitasi sekolah berikut penggunaan anggarannya secara terbuka melalui media.

  3. Inspektorat Provinsi dan Kabupaten Bogor segera mengaudit pembangunan sekolah serta mengusut dugaan penyelewengan anggaran yang menyebabkan kerusakan.

  4. APH, termasuk kepolisian, kejaksaan, dan KPK, diminta mengusut dugaan kelalaian maupun praktik korupsi dalam pembangunan gedung SMKN 1 Cileungsi serta mengantisipasi agar kasus serupa tidak terulang di sekolah lain.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus robohnya bangunan sekolah di Kabupaten Bogor. Publik kini menanti langkah tegas pemerintah dan aparat hukum untuk mengusut tuntas penyebabnya.


Editor: Sukmasih
Jurnalis: Ade Nur Cahya

close
Lebaran 2025