Turut serta dalam COP26, Berikut Upaya Indonesia Mengatasi Krisis Iklim -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Turut serta dalam COP26, Berikut Upaya Indonesia Mengatasi Krisis Iklim

, 11/09/2021 02:55:00 PM

 

Gambar Konfrensi Perubahan Iklim 2021 atau COP26 (dw.com).

Vnn.co.id, Tangerang - COP 26 atau konferensi para pemimpin negara yang dilaksanakan di Glassgow, Britania Raya selama dua minggu, 31 Oktober sampai 12 November 2021 ini fokus membahas sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim agar dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan terjadinya dampak buruk ke depannya. Salah satu upaya yang dibahas dalam konferensi ini ialah adanya pemotongan emisi guna menghentikan kenaikan suhu bumi 1,5° C pada akhir abad ini.

 

Dalam menyukseskan pemotongan emisi tersebut, seluruh negara yang tergabung dalam COP26, termasuk Indonesia, harus berkomitmen dalam melaksanakan upaya tersebut agar suhu bumi tidak terus-menerus meningkat tiap waktunya. Selain itu, juga disampaikan adanya perjanjian di mana sejumlah negara maju akan memberikan dana sebesar 100 miliar dollar untuk membantu negara berkembang agar dapat melaksanakan upaya pemotongan emisi tanpa merugikan ekonomi negara tersebut.

 

Dilansir dari katadata.co.id, salah satu perusahaan yang mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia, yaitu PT Pertamina turut berkontribusi dalam melakukan dalam melaksanakan upaya pemotongan emisi tersebut. Dalam upayanya, PT Pertamina memasang target menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 29% pada 2030. Sebelumnya, perusahaan itu telah turut berkontribusi dalam penurunan emisi sebesar 27,08% hingga tahun 2020. Persentase tersebut sudah melebihi target nasional sebesar 26%.

 

Langkah yang dilakukan oleh PT Pertamina dalam menurunkan emisi karbon dioksida, yaitu dengan memanfaatkan flare gas sebesar kurang dari 75%. Selain itu, PT Pertamina juga akan mengganti penggunaan bahan bakar minyak dengan gas bumi yang lebih ramah lingkungan dan akan mengefisienkan energi di seluruh kegiatan operasinya untuk mengejar komitmen perusahaan dalam menurunkan emisi karbon dioksida di Indonesia sebagaimana yang direncanakan dalam COP26 untuk menghentikan kenaikan suhu bumi.

 

“Ke depan sudah kita canangkan bahwa suplai BBM Pertamina ke masyarakat secara persentase akan menurun dan digantikan dengan gas,” ujar Senior Vice President Corporate Strategic Growth PT Pertamina, Daniel S Purba yang dikutip dari katadata.co.id pada Senin (08/11).

 

Selain upaya penurunan dan pemotongan emisi, upaya lainnya dalam mengendalikan krisis iklim pun turut dibahas dalam COP26. Salah satunya ialah upaya pengendalian iklim dalam sektor pertanian yang tertulis dalam keputusan penting Konvensi Rangka Kerja PBB atau UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), yaitu Kronovia Joint Work on Agriculture (KJWA), di mana dalam keputusan tersebut membahas mengenai potensi-potensi sektor pertanian yang dapat dilakukan dalam mengatasi perubahan iklim.

 

Dilansir dari medcom.id, dalam KJWA tersebut terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim dalam sektor pertanian. Di antaranya ialah perbaikan pengelolaan tanah dan hara, pengelolaan peternakan dan kesehatan ternak, penguatan kebijakan penanganan perubahan iklim serta dimensi sosial ekonomi dan ketahanan pangan.

 

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut diadopsi dalam agenda Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice (SBSTA) dan Subsidiary Body for Implementation (SBI). Kesepakatan-kesepakatan terkait upaya pengatasan perubahan iklim dalam sektor pertanian tersebut dianggap sangat relevan bagi Indonesia.

 

“Penanganan perubahan iklim sektor pertanian perlu ditingkatkan,” ujar Laksmi yang dikutip dari medcom.id pada Senin (08/11).


Rep: Alfi Khaerotunnisa

Editor: Mega

TerPopuler

close