Gambar Kampus Merdeka (dikti.kemdikbud.go.id). |
Vnn.co.id, Tangerang - Mahasiswa MSIB (Magang dan Studi Independent Bersertifikat) Kampus Merdeka membuat petisi agar pemerintah dapat segera merealisasikan uang saku peserta MSIB angkatan pertama. Petisi ini ditujukan untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. Sampai saat ini (05/11), petisi ini telah ditandatangani sebanyak 7.360 tanda tangan sejak dibuatnya petisi dua minggu lalu di laman change.org. Namun, hak tersebut tidak direalisasikan selama tiga bulan dan menimbulkan kekecewaan dari para mahasiswa.
Dilansir dari dikti.kemdikbud.go.id, program Magang
dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) merupakan salah satu program dari
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MSIB ini disediakan untuk
mahasiswa agar mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja serta dapat membentuk
atau menciptakan tenaga kerja yang professional melalui program pengembangan soft skill oleh pusat karier.
Program MSIB ini
secara resmi telah berlangsung sejak bulan Agustus 2021 dan diikuti oleh para mahasiswa
dari 555 perguruan tinggi. Dalam program ini para peserta akan menjalani magang
dan studi independen selama 1-2 semester. Salah satu hak yang diberikan kepada
para mahasiswa atau peserta program ini ialah disediakannya uang saku per bulan
untuk membiayai kebutuhan mahasiswa selama melaksanakan program MSIB tersebut.
Namun, hak tersebut tidak terealisasikan selama 3 bulan dan menimbulkan
kekecewaan dari para mahasiswa.
Dilansir dari change.org, dalam petisi yang berjudul ‘Tolong
Realisasikan Uang Saku Peserta Magang dan Studi Independen Kampus Merdeka
Angkatan-1” tersebut tertulis beberapa tuntutan kepada pemerintah, khususnya
Kemendikbud RI dan pihak – pihak yang bersangkutan agar segera merealisasikan
pencairan uang saku MSIB bulan pertama, kedua dan ketiga dan segera
merealisasikan penggantian biaya mobilisasi bagi mahasiswa yang melakukan
magang WFO di luar kota.
Menjawab tuntutan-tuntutan para peserta program MSIB melalui petisi tersebut, pemerintah pun
akhirnya mencairkan uang saku secara bertahap sejak akhir Oktober sampai saat
ini, karena bagaimanapun uang saku tersebut merupakan hak para mahasiswa yang
mengikuti program MSIB. Namun, masih ada beberapa mahasiswa yang belum
mendapatkan uang saku tersebut dikarenakan adanya kendala, di antaranya ialah karena
para peserta masih belum melengkapi informasi diri dan juga karena mahasiswa tersebut
tidak memiliki rekening BRI atau BSI.
“Agar pencairan
berjalan lancar, kami meminta tolong dan mengimbau kepada peserta MSIB yang
belum mendapatkan uang saku agar segera merespon dan memenuhi kelengkapan data
yang diperlukan,” jelas Sekretaris Ditjen Diktiristek, Paristiyanti Nurwardani
yang dikutip dari m.medcom.id, Jumat (05/11).
Namun,
permasalahan mengenai uang saku ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Salah
satu mahasiswa yang merupakan peserta program MSIB mengatakan bahwa dirinya
memang telah menerima uang saku tersebut sejak tiga bulan melaksanakan program
magang MSIB. Uang yang ia terima hanyalah uang saku selama sebulan dari total tiga bulan ia melaksanakan magang.
“Udah nerima
baru sebulan dari tiga bulan. Ya, gitulah pemerintah prosesnya lama,” ujar
Annisa Permata, Peserta MSIB dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
“Kecewa sama
pemerintah karena tidak sesuai dengan janji,” tambahnya.
Rep: Alfi
Khaerotunnisa