![]() |
Ilustrasi tabung okesigen: detik. |
Vnn.co.id, Kuansing - Dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19 yang masih meningkat, Pemerintah Provinsi Riau membangun rumah oksigen yang diperuntukkan pasien terpapar Covid-19.
Diketahui bahwa rumah oksigen gotong royong ini Sementara itu, diketahui tabung oksigen dan regulator untuk pasien Covid-19 di Kuansing bakal digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen dengan tujuan mengurangi beban rumah sakit yang selama ini merawat pasien Covid-19.
Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, rumah oksigen gotong royong sudah mulai dibangun hari ini, Senin (2/8/21).
Rumah oksigen gotong royong ini dibangun di kawasan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Hal ini diungkapkan Gubernur Riau Syamsuar dalam rapat pembangunan rumah oksigen gotong royong di Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Senin (2/8).
Menurut Syamsuar, kehadiran rumah oksigen dianggap hal mendesak untuk mempermudah dalam penanganan pasien Covid-19 yang terus naik. Di mana angka kasus harian masih di atas 1.000 kasus per hari.
"Saya minta semua pihak sudah bisa gerak hari ini, dan untuk tenda saya rasa sudah bisa ditegakkan," tuturnya.
Dia menambahkan, rumah oksigen ini dibangun dengan kapasitas tampung sekitar 150-200 tempat tidur.
Dalam pertemuan itu, dirincikan total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rumah oksigen sebesar Rp 387 juta.
"Oleh sebab itu, saya berharap dukungan dari rekan-rekan semua. Sore ini saya minta sudah mulai dibangun," katanya.
RSUD Teluk Kuantan hingga saat ini kesulitan dalam mencari Tabung Oksigen dan regulator. Akibatnya, penambahan ruang isolasi untuk pasien covid-19 di rumah sakit tersebut tak kunjung terealisasi.
Apa komentar Bupati Kuansing Andi Putra?
"Memang sedang langka," kata sang bupati pada Senin (2/8).
Ia mengakui sudah menyampaikan masalah ini ke Gubernur Riau. Ternyata di tingkat provinsi juga sedang langka.
"Bukan hanya tingkat provinsi, ternyata di tingkat nasional juga langka," ujarnya.
Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan semua pihak, sehingga bisa segera mendapatkan tabung oksigen dan regulator.
Hingga Senin (2/8/21), ruang isolasi baru di RSUD Teluk Kuantan masih belum difungsikan. Penyebabnya karena tidak adanya tabung oksigen dan regulator.
"Masih sama dengan yang kita infokan kemarin. Kita baru bisa menambah kalo sudah ada ketersediaan tabung oksigen yang sudah kita pesan. Perkiraan pertengahan Agustus ini," katanya.
Terkait ketersediaan oksigen, Irvan mengatakan sejauh ini masih tersedia. Kapasitas 21 tempat tidur dan IGD masih terkendali.
"Meskipun kita kirim isi ulang ke Pekanbaru sampai tiga kali sehari. Meskipun di Pekanbaru mulai antri pula pengisiannya," katanya.
Ruang isolasi tambahan di rumah sakit ini sendiri menggunakan ruang IGD yang lama. Sedangkan ruang IGD yang baru menggunakan gedung baru. Kapasitas ruang isolasi tambahan ini bisa 10 tempat tidur. Ruang isolasi yang ada saat ini hanya 20 tempat tidur. Ruang isolasi tambahan sendiri diinisiasi sejak 8 Juli lalu.
Kala itu, ada tiga pasien covid-19 yang antri di ruang IGD. Bupati Kuansing Andi Putra sendiri kala itu sampai mendatangi rumah sakit dan meminta ada penambahan ruang isolasi.
Penulis: Suci Al Kampari
Editor: Mega