Jokowi Tegas Meminta Kementrian Kesehatan Menurunkan Harga Tes PCR di Indonesia -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Jokowi Tegas Meminta Kementrian Kesehatan Menurunkan Harga Tes PCR di Indonesia

, 8/16/2021 05:20:00 PM


Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait harga tes PCR di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, 15 Agustus 2021. Foto: BPMI Setpres


VNN.co.id, Nasional - Polymerase chain reaction (PCR) untuk tes diagnosis Covid-19 di Indonesia kini turun harga. Pada hari Minggu (15/8/21) Presiden Jokowi meminta kementrian kesehatan untuk menurunkan harga tes PCR, yang tadinya berkisar pada Rp. 900.000 kini hanya dengan harga Rp. 450.000 – Rp. 550.000 masyarakat sudah bisa menjalankan tes PCR. Hal ini bertujuan agar mempercepat dan memperbanyak testing bagi masyarkat yang ingin menjalankan tes PCR. 


Tak hanya meminta turun harga, tetapi Presiden Jokowi juga meminta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam kurun waktu 1x24 jam (sehari). Hal ini agar mempermudah bagi petugas kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 dengan sigap dan cepat. Kementrian kesehatan memang mematokan harga untuk swasta tidak boleh lebih dari Rp. 900.000, tetapi pada kenyataannya banyak pihak swasta yang menawarkan harga tes PCR hingga Rp. 1 juta, tergantung pada cepat-lamanya hasil yang diterima oleh pasien atau masyarakat yang menjalankan tes PCR tersebut. Terlebih lagi, rencana penurunan harga tes PCR memang telah di evaluasi oleh Kementrian kesehatan, dikarenakan banyaknya masyarakat yang meminta untuk diturunkan harga karena dianggap lebih mahal dari negara lainnya. 


Rencana turunnya harga tes PCR ini mendapat tanggapan dari Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Lia G Pratakusuma. Seperti yang dilansir pada Kompas.com, Lia mengatakan bahwa setuju untuk harga tes PCR diturunkan dan terlebih lagi memang benar pemerintah mempunyai andil dalam menentukan dan mengatur harga reagensia/PCR. Akan tetapi, Lia juga mengusulkan bahwa harga beli dari alat tes juga harus diturunkan. Apabila harga beli tidak dapat diturunkan maka, perlu adanya subsidi dari pemerintah untuk biaya tes PCR dapat mencapai pada kisaran harga Rp. 450.000 hingga Rp. 500.000. Pemberlakuan ini juga tidak dapat cepat dilakukan karena diketahui banyak rumah sakit yang telah membeli dengan harga beli yang lama. 


Selanjutnya PERSI tetap akan memastikan bahwa rumah sakit atau lab yang ada menjalankan pemeriksaan tes PCR maupun antigen seperti hari-hari biasanya, juga pelayanan tes PCR ini tergantung sesuai prosedur dan kemampuan dari masing-masing rumah sakit atau lab yang ada. 


Diketahui memang harga PCR di Indonesia terbilang cukup lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti India. Seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia, bahwa tes PCR di India berada hanya pada kisaran 800 rupee atau sekitar Rp.150.000 dan baru saja pemerintah negara Bollywood itu menurunkan harga tes PCR menjadi 500 rupee atau sekitar Rp 96.000 saja. Antigen tes di India juga hanya mematok harga 300 rupee atau sekitar Rp. 58.000, hal ini dilakukan oleh pemerintah India agar membantu dan mempermudah masyarakat biasa di India yang ingin mengetahui hasil diri mereka.


Hasil dari tes PCR di negara Bollywood ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya dalam kurun waktu 24 Jam sehabis proses diambilnya sample hingga diberikan nya pelaporan hasil tes dari sample tersebut. Dikarenakan, sebelumnya pemerintah India memang telah memberi instruksi kepada seluruh laboratorium untuk bergerak cepat untuk menghasilkan hasil dari tes PCR di negaranya. 


---


Reporter : Nisrina Fithriyah


Editor : Sukmasih

TerPopuler

close