Penggunan Handphone Bukan Sekedar Kebutuhan Komunikasi, Tapi Status Kekayaan Seseorang -->
SRU 2025 Lebaran 2025
IKLAN PENERJEMAH HUT RI 2023 VNNCOID

Penggunan Handphone Bukan Sekedar Kebutuhan Komunikasi, Tapi Status Kekayaan Seseorang

, 8/12/2021 11:46:00 AM


Stuart Miles Photos

Vnn.co.id, Jakarta - Penggunaan Gawai di Era yang Modern ini, sudah menjadi kebutuhan Manusia sehari-hari. Bahkan kegunaannya bukan hanya untuk sekedar menelfon, atau mengirim pesan singkat.


Sekarang, Gawai bisa digunakan untuk mencari Informasi, berhubungan secara Visual dengan orang-orang yang sedang tidak di sekitar kita (Video Call), bermain Game, dan banyak lagi kegunaannya. Dari banyaknya kegunaan tersebut yang memberikan dampak positif untuk kita. Tetapi ada juga yang membuat kegunaan Gawai menjadi pemenuh hasrat, dan simbol tertentu. 


Yang dimaksud, sebagai tanda Kekayaan atau sebagai sebuah gengsi. Gawai yang dimaksud adalah iPhone.

 

Kegunaan iPhone sekarang tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi kegunaannya juga sebagai simbol tertentu dan tanda untuk pemiliknya, agar terlihat kaya dan keren. Tanda ini lah yang membuat para pemilik Gawai tersebut merasakan kepuasan dan kegembiraan bagi pemiliknya.


Terdapat pada Artikel yang saya baca, yang ditulis oleh Prisilia dan Priatmojo, mengatakan bahwa “Desain produk Apple juga unik sehingga saat menggunakan produk ini, gengsi-pun akan secara otomatis meningkat. Alasan terakhir ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak Millenial lebih memilih menggunakan iPhone dibanding Android.” Dilansir di dalam laman Hitekno


Memang saya akui bahwa Desain iPhone amat lah elegan, terutama dengan bentuknya yang terlihat simple dan luxury. Tetapi jika pembeli hanya mengincar sebuah kemewahan agar terlihat kaya dan keren, berarti kegunaan iPhone yang awalnya hanya sebagai sebuah Gawai sudah berubah menjadi sebuah simbol kekayaan bagi pembelinya. 


Banyaknya Millenial memilih menggunakan iPhone seperti yang saya kutip di atas tadi menandakan bahwa mereka memenuhkan hasrat mereka dengan membeli iPhone sebagai Gawai mereka, yang diyakini bahwa kegunaan fitur di dalam Gawai tersebut tidak diperlukan, mereka hanya mengincar gengsinya saja agar mereka terlihat kaya.

 

Terdapat lagi dalam salah satu Jurnal yang dituliskan oleh Pricillia, Pratidina, dan Herwanto tentang iPhone sebagai merek mewah dan pengaruhnya ke sosial.


Menyatakan bahwa “Dengan alasan subjektif dan emosi pribadinya oleh  karena itu dalam konsep ini persepsi  pengguna menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya.” (3).


Yang dimaksud disini bahwa Gawai tersebut hanya untuk memenuhkan hasrat mereka yang berdasarkan emosional mereka, yang dimaksud emosional adalah rasa ingin memiliki, rasa senang, dan bangga karena mempunyai Gawai tersebut. Bisa kita artikan juga yang terdapat dalam kutipan tersebut bahwa sebenarnya seseorang akan membeli iPhone yang sudah lama sekalipun demi kelihatan bahwa dirinya kaya.


Persepsi tersebut membutakannya dan membuatnya  membeli iPhone tersebut. Padahal dengan harga yang iPhone lama tertentu,kita dapat membeli Gawai yang lebih baik dan lebih memenuhkan kebutuhan kita.

 

Simbol ini sudah menjadi tolak ukur kebanyakan Millenial, yang menganggap bahwa Android sebagai Gawai yang murah dan tidak keren. Disini bisa terbukti bahwa kegunaan Gawai di era Modern ini bukan hanya sebagai kebutuhan sehari-hari tetapi juga buat gaya hidup yang harus di penuhi para pembelinya.


Jangan sampai kita membeli iPhone yang sudah ketinggalan demi mendapatkan gengsi tersebut. Apalagi hanya membeli iPhone baru karena hanya sebuah gengsi, lebih baik membeli sesuai kebutuhan dan tentunya jika Budget tersebut memang mencukupi. Karena apapun Gawainya, yang penting itu memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan memenuhi hasrat dan gengsi diri sendiri. 

Penulis: Mega

TerPopuler

close