Vnn.co.id, Kabupaten Bogor - Kasus dugaan pungli yang dilakukan oleh pihak SMA Negeri 2 Cileungsi terkait pembayaran sekolah yang terkesan memaksa dan merugikan wali murid, Humas SMA Negeri 2 Cileungsi, Aca, membantah adanya pungli yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Dikatakan Aca, pihak sekolah sebetulnya sudah menjalankan prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sesuai dengan aturan yang berlaku. Pelaksanaan tahap 1 dan tahap 2 PPDB sudah dilaksanakan dengan baik, melalui jalur nilai maupun zonasi. Namun calon siswa yang ingin masuk di SMA Negeri 2 Cileungsi ternyata membludak melebihi kuota yang tersedia.
"Karena masyarakat sekitar kita banyak yang sudah memasuki usia kriteria SMA, kita tidak bisa mengakomodir semuanya. Karena keterbatasan kemampuan baik sarana maupun prasarana. Dan ada juga yang tidak bisa masuk karena tidak memenuhi kriteria dari PPDB tahap 1 dan tahap 2," ujar Aca, Humas SMA Negeri 2 Cileungsi.
Meskipun tidak memenuhi syarat di PPDB tahap 1 dan tahap 2, ternyata banyak calon siswa yang tetap ingin bersekolah di SMA Negeri 2 Cileungsi. Dikatakan Aca, sebagian wali murid yang ingin anaknya bersekolah di SMA Negeri 2 Cileungsi ini bersama Pemerintah Desa memohon kepada pihak sekolah agar mengakomodir calon siswa yang masih ingin sekolah di SMA Negeri 2 Cileungsi.
"Kita tidak menerima, memang tidak bisa. Itupun kalau ditempuh prosedurnya akan panjang. Dan ternyata sampai sekarang belum ada izinnya. Di sisi lain kita berusaha fasilitasi dengan mengajukan kepada pihak terkait agar bisa mengakomodir semuanya," ungkapnya.
Aca juga menyampaikan bahwa pihak sekolah memiliki keterbatasan ruang kelas sehingga tidak bisa menampung semua calon siswa yang tidak memenuhi persyaratan PPDB. Dari hal itu, muncul pengajuan dari wali murid untuk membangun gedung baru untuk ruang kelas, meskipun sudah dikatakan pihak sekolah bahwa pembangunan gedung baru itu membutuhkan biaya. Tetapi, banyak wali murid yang sepakat untuk tetap menginginkan pembangunan ruang kelas baru dengan biaya yang akan ditanggung bersama-sama oleh wali murid.
"Saya rasa munculnya dugaan pungli itu karena ada nominal-nominal yang seperti itu, biaya pembangunan yang sekian juta yang ditanggung bersama-sama oleh wali murid. Padahal dari kita tidak ada yang seperti itu, kita sudah selesai dengan PPDB tahap 1 dan tahap 2. Itu muncul karena usulan wali murid yang memiliki harapan yang banyak kepada kita, sehingga kita upayakan," sambung Aca.
Dijelaskan Aca, pihaknya juga tidak mampu mengakomodir semua calon siswa diluar kuota yang tersedia. Hal itu lah yang menurut dugaan Aca menjadi kekecewaan bagi wali murid, kemudian wali murid mendengar biaya pembangunan ruang kelas baru dengan nominal sekian juta. Setelah itu beredar informasi dugaan bahwa pihak sekolah SMA Negeri 2 Cileungsi melakukan pungli kepada calon siswa.
"Kira-kira seperti itu, muncul isu pungli mungkin karena ada wali murid yang kecewa dan mendengar biaya yang ditanggung bersama untuk pembangunan ruang kelas baru," tutupnya.
Red : Ramdhan