Bagaimana Kita Bekerja Secara Remote? -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI 2023 VNNCOID

Bagaimana Kita Bekerja Secara Remote?

, 7/24/2021 10:31:00 PM
Illustrasi bekerja secara remote, (sumber: freepik)


VNN.co.id, Worklife - Sejak penyebaran pandemi Covid-19 semakin meluas di Indonesia, kita mulai menerapkan cara-cara baru untuk bekerja. Sejumlah kebijakan pemerintah menuntut mobilitas manusia semakin diminimalisir, dan saat itu kita semua mengenal istilah WfH (Work from Home) atau bekerja secara remote. Cara kerja baru ini menuntut karyawan untuk beradaptasi dengan cepat. Kita semua tiba-tiba dipaksa untuk bekerja dari rumah dan tetap produktif dengan memberikan hasil yang baik.

Lalu bagaimana kita mampu memberikan hasil maksimal meskipun dalam kondisi bekerja secara remote? Ini adalah pertanyaan yang banyak dipertanyakan sejumlah orang saat mereka mulai bekerja secara remote.

Ethan Bernstein, seorang profesor administrasi bisnis di Havard Business School mengatakan, kantor tidak perlu untuk produktivitas.

Kantor memiliki fungsi sebagai identitas di mana sebuah perusahaan berada. Secara kinerjanya, keberadaan kantor bersifat add-on (tambahan) di mana tujuan keberadaannya untuk membangun dan mempererat hubungan antara orang-orang yang bekerja. Jika Anda memahami hal ini, maka Anda tidak akan mengeluh tentang bekerja secara remote dan mungkin saja keberadaan kantor-kantor akan mulai sedikit. Jika ini terus berlanjut hingga masa after Covid-19, maka satu-satunya yang tersisa adalah kantor utama/markas besar/headquarters dari suatu perusahaan.

Sebagian orang akan mengatakan, mereka akan memiliki masalah tentang fokus saat bekerja secara remote. Bahkan bukan hanya para pekerja yang mengalami kesulitan dengan sistem bekerja secara remote, perusahaan juga mengeluhkan hal yang sama. Jika hal seperti ini telah terjadi, maka komunikasi dan kolaborasi menjadi hal utama yang menjadi penggerak utama selama bekerja secara remote. Kedua hal tersebut, komunikasi-kolaborasi dapat menciptakan suasana dan lingkup kerja yang segar, terarah dan kreatif.

Sejumlah pekerjaan seperti riset, perencanaan, pengaturan, dan sebagainya memerlukan alur komunikasi yang lancar. Ketika manajemen komunikasi terhambat, maka dapat dikatakan pekerjaan akan cenderung kabur dan tidak terorganisir. Pemanfaatan teknologi perlu di optimalisasi sejalan dengan pembagian tugas yang terstruktur.

Sejumlah software menunjang berjalannya alur komunikasi organisasi secara terstruktur, mereka adalah Slack dan Discord. Kedua aplikasi tersebut menunjang kebutuhan komunikasi organisasi. Keduanya menawarkan cara penyampaian pesan secara cepat di seluruh departemen di perusahaan atau hanya beberapa departemen hanya melalui satu server utama.

Bagaimanapun, kita semua harus beradaptasi dalam evolusi besar yang menuntut perubahan cara bekerja. Seperti apa yang dikatakan Charles Darwin – Bukan spesies terkuat yang bertahan, bukan pula yang paling cerdas. Tetapi yang paling mudah beradaptasi dengan perubahan. 

---

Redaktur: Sukmasih

TerPopuler

close