Ilustrasi: Google. |
Vnn.co.id, Gaya Hidup – Gangguan FoMO diakibatkan oleh penggunaan media
sosial yang berlebihan. Seperti diketahui, FoMO merupakan perasaan atau
perseprsi seseorang bahwa orang lain lebih bersenang-senang, menjalani
kehidupan lebih baik, atau memiliki pengalaman yang lebih baik dibandingkan
dirinya.
Dilansir dari klikdokter, hal semacam itu dapat berakibat buruk pada
diri dan kehidupan seseorang, seperti meningkatkan rasa tidak bahagia dan
merasa tidak puas dalam kehidupannya.
Lantas, bagaimana mengatasi gangguan
FoMO?
Pertama, Fokus pada Diri Sendiri. Mencoba fokus pada diri sendiri
kelihatannya memang tidaklah muda. Namun coba pikirkan, daripada menghabiskan
waktu untuk memikirkan orang lain dan kekurangan diri, ada baiknya melihat kelebihan
yang dimiliki dengan memaksimalkan pemanfaatannya.
Selain itu, Anda dapat mengikuti akun orang-orang yang memberikan dampak
positif pada kehidupan dan berhenti dari mengikuti orang-orang yang cenderung
menyombongkan diri dan dapat memberikan dampak buruk pada diri Anda.
Kedua, Membuat Jurnal Pribadi. Orang kerap menggunakan media sosial sebagai
jurnal elektronik untuk menyimpan pengalaman dan kesehariannya.
Namun, hal tersebut justru membuat Anda berharap tanggapan dan penilaian
orang lain terhadap pengalaman Anda yang akhirnya menjadi ketergantungan pada
komentar tersebut.
Nah, hal itu dapat diatasi dengan membuat jurnal pribadi yang dengannya
Anda tak memerlukan pengakuan dari publik sehingga membantu terlepas dari FoMO.
Ketiga, Membangun Relasi di Kehidupan Nyata. Kesepian yang dialami seseorang
seringkali membuatnya menjadikan media sosial sebagai pelarian dengan mencari
relasi di sana.
Sayangnya, relasi yang didapat belum tentu berdampak baik bagi Anda. Sehingga
sangat dianjurkan untuk membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda.
Keempat, Perbanyak Syukur. Sadarlah! Terkadang apa yang terlihat belum
tentu sesuai dengan kenyataannya. Apa yang diperllihatkan orang lain di media
sosial seringkali tak sejalan apa yang dicerna oleh penglihatan kita.
Oleh karenanya, melibatkan diri dengan aktivitas yang meningkatkan rasa
syukur dapat memompa semangat pada diri Anda dan orang-orang sekitar.
Meski terkesan susah, mencoba men-syukuri apa-apa yang dimiliki lebih bermakna
daripada sibuk memikirkan kekurangan dan membandingkan diri dengan orang lain.
Jadi, gunakanlah media sosial sekadarnya saja, ya. Manfaatkan dengan sebijaknya!
Red: Mega