Sri Mulyani Indrawati saat pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FKEDI) vitual, Senin (5/4/21). |
Vnn.co.id, Jakarta – Menanggapi masih ada desa yang belum terjangkau
koneksi internet dengan baik, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan
menyediakan anggaran investasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) senilai
Rp 16 triliun hingga Rp 17 triliun per tahunnya sampai 2024 mendatang.
Desa yang belum mendapat sambungan internet tersebut meliputi 9.113 desa
tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Lalu sekitar 93.900 sekolah dan
pesantren, 3.700 puskesmas, 6.000 polsek dan koramil, dan 47.900 desa dan kecamatan.
“Belanja per tahun bisa capai Rp 16 sampai Rp 17 triliun hingga tahun 2024,”
tutur Sri Mulyani saat pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI)
secara virtual, Senin (5/4/21).
Mantan Direktur Pelaksana bank Dunia itu menyampaikan, pemerintah sudah
mengalokasikan dana sekitar Rp 26 triliun untuk memperluas jaringan internet ke
seluruh daerah Indonesia, yang tersebar di belanja kementerian/lembaga (K/L)
dan transfer ke daerah tersebar.
Sedangkan yang berasal dari belanja K/L Rp 17 triliun dan Rp 16 triliun berasal
dari transfer ke daerah.
“Itu merupakan satu bagian dari rencana lima tahun dalam rangka menjangkau
seluruh daerah di Indonesia supaya bisa terkoneksi internet,” katanya.
Ia juga menyatakan bahwa tak hanya infrastrktur, pemerintah juga akan mendorong
pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital melalui program seperti
pendidikan vokasi dan lainnya.
“Karena era digital, kalau manusianya nggak
siap maka kita didikte oleh sekelompok kecil atau daerah lain di luar
Indonesia. Jadi persiapan untuk SDM melalui pendidikan dan vokasi menjadi
penting,” tandasnya.
Red: Mega